Prihatin Warga Wadas 'Diserbu' Polisi, Cak Imin Nilai Kekerasan Harus Dihindari

9 Februari 2022, 08:20 WIB
Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengaku prihatin soal warga Wadas yang diserbu aparat kepolisian. /Instagram.com/@cakiminow./

PR DEPOK – Insiden penyerbuan oknum aparat kepolisian terhadap warga di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah ramai disoroti publik, termasuk Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin

Cak Imin lantas mengecam aksi penyerbuan oleh oknum aparat kepolisian bersenjata lengkap terhadap warga di Desa Wadas.

Sebaliknya, Cak Imin justru merasa prihatin, dan berharap ada solusi atas masalah yang berujung pada penyerbuan warga Wadas oleh aparat.

Politisi PKB ini menganjurkan agar setiap masalah sebaiknya diselesaikan dengan musyawarah antara kedua belah pihak tanpa harus penyerbuan, apalagi penangkapan terhadap warga Wadas.

Baca Juga: Hinca Pandjaitan Sebut Pengerahan Aparat hingga Penangkapan Warga Desa Wadas Perlu Jadi Atensi

"Prihatin dan harus ada solusi. Musyawarah," kata Cak Imin seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @cakimiNOW.

Lebih lanjut, Wakil Ketua DPR RI itu pun menentang cara-cara represif dari aparat terkait dengan pembebasan lahan di kawasan Wadas.

Cak Imin pun mendorong para pengambil kebijakan, pemerintah, dan aparat keamanan setempat mencari jalan keluar yang lebih manusiawi.

Baca Juga: Soal Tukang Las Kereta Cepat Jakarta-Bandung dari China, Ali Syarief: Apa Tidak Merasa Terhina?

Pasalnya, lanjut pria berusia 55 tahun ini, tindakan aparat seperti yang terjadi di Wadas sama sekali tidak bisa dibenarkan.

"Kekerasan seperti di Wadas harus dihindari. Apapun alasan yang digunakan aparat, tindakan represif tidak bisa dibenarkan. Harus ada pihak penengah (mediator) agar peristiwa semacam ini tidak terjadi," kata Cak Imin.

Tidak hanya itu, ia juga meminta masyarakat agar mau menempuh jalur dialogis sehingga kedua belah pihak sama-sama untung.

Baca Juga: Ramalan Kesehatan 6 Zodiak Rabu, 9 Februari 2022: Libra, Jaga Kesehatan Mental dengan Menghindari ini

Untuk diketahui, insiden penyerbuan aparat kepolisian terhadap warga Wadas bermula dari upaya pembebasan dan pengukuran lahan penambangan material andesit untuk Bendungan Bener.

Dikabarkan, warga Wadas menolak pembebasan lahan tersebut karena mereka menganggap lahan itu adalah sumber kehidupan.

Warga Wadas berpendapat, jika lokasi tersebut dijadikan tambang, artinya sama dengan menghilangkan penghidupan warga Wadas.

Baca Juga: Peringatan Dini BMKG, 31 Wilayah Diprediksi Alami Cuaca Ekstrem Selama Sepekan

Upaya warga Wadas berjuang mempertahankan tanahnya dari rencana tambang diketahui sudah berlangsung dalam beberapa tahun belakangan.

Atas hal tersebut, akhirnya terjadi bentrok antara polisi dan warga pada hari Selasa, 7 Februari 2022.

Sementara itu, Polda Jawa Tengah juga telah membenarkan bahwa polisi mengamankan sekitar 23 orang warga Wadas.

Pengamanan tersebut dilakukan karena diduga melakukan tindakan anarkis. Mereka langsung digelandang ke Polsek Bener untuk dilakukan interogasi.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: ANTARA Twitter @cakimiNOW

Tags

Terkini

Terpopuler