PR DEPOK - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menanggapi bentrok yang terjadi antara warga dengan aparat kepolisian di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo, Jawa Tengah.
Mahfud MD menegaskan bahwa aparat kepolisian telah bertindak sesuai dengan prosedur dan tak ada kekerasan dari aparat di Desa Wadas.
"Polisi sudah bertindak sesuai prosedur untuk menjamin keamanan masyarakat. Tidak ada kekerasan dari aparat, tidak ada penembakan," kata Mahfud MD, dalam keterangannya yang dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Antara, di Jakarta, pada Rabu, 9 Februari 2022.
Pernyataan Mahfud MD tersebut turut ditanggapi oleh tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Umar Hasibuan atau biasa disapa, Gus Umar.
Ia membagikan sebuah video di media sosial Twitter miliknya, yang memperlihatkan seorang warga Desa Wadas sedang diamankan oleh aparat, terlihat tangan warga tersebut sedang berusaha untuk diikat.
"Ini ya pak yang bapak bilang sesuai prosedur. Ajaib," ujar Umar Hasibuan, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @Umar_Chelsea_75.
Diketahui, ribuan polisi datang ke Desa Wadas guna melakukan pengawalan untuk pengukuran dan pembebasan lahan, pertambangan untuk Bendungan Bener.
Pengukuran lahan itu dilakukan oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN). Namun, pengukuran dan pembebasan lahan itu ditolak oleh warga Desa Wadas, karena menganggap lahan mereka ialah sumber kehidupan.
Terjadi perlawanan dan bentrok tak terhindarkan, aparat kepolisian ditengarai mengedepankan tindakan represif dan menangkap 60 warga Desa Wadas dengan beberapa di antaranya dilaporkan mendapatkan tindakan kekerasan.
"Polisi sudah bertindak atas permintaan untuk pengawalan dan menjaga masyarakat agar tidak terjebak konflik horizontal dan terprovokasi antar sesama masyarakat," ujar Mahfud MD.
Baca Juga: AS dan Kanada Mulai Khawatir Ada Kerusakan di Sektor Ekonomi Akibat Protes Penyeberangan Perbatasan
Menurut Mahfud MD, saat ini proses "cooling down" sedang dilakukan di Desa Wadas.***