PR DEPOK - Pakar Telematika, Roy Suryo memberikan komentarnya soal pagelaran wayang yang mirip Ustaz Khalid Basalamah.
Dalam acara yang digelar Gus Miftah itu, terlihat salah satu tokoh menghabisi wayang Ustaz Khalid Basalamah, seraya mengata-ngatai dengan bahasa Jawa.
Adegan tersebut diduga merupakan bentuk kritikan terkait pernyataan Ustaz Khalid Basalamah soal wayang beberapa waktu lalu, yang sempat menuai polemik.
Baca Juga: Login www.prakerja.go.id untuk Daftar Kartu Prakerja 2022 dan Ikuti Seleksi Gelombang 23
Kendati demikian, Roy Suryo dalam bahasa Jawa berpendapat bahwa bukan dengan cara begitu pula untuk memberikan kritikan balik.
"Dalam bhs Jawa dikenal istilah 'Ngono yo ngono, ning Ojo ngono' (Meski begitu, Tetapi tdk dgn cara begitu juga)," ujar Roy Suryo seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @KRMTRoySuryo2.
Dia lantas menyatakan bahwa melaporkan ke pihak berwenang lebih elegan untuk dilakukan dibanding harus memainkan wayang semacam itu.
Sebab menurutnya, mempertontokan kekerasan dan caci maki bukan lah budaya Indonesia yang asli.
Namun itu pun menurutnya bisa dilakukan jika masih ada keadilan di Indonesia.
"Jadi drpd malah mempertontonkan Caci Maki & Kekerasan yg Bukan Budaya Asli, Pelaporan ke Aparat Hukum ini lebih Elegan. Hanya saja (semoga) masih ada Keadilan. AMBYAR," ucapnya menjelaskan.
Untuk diketahui, usai ramainya pernyataan Ustaz Khalid Basalamah soal wayang, banyak pihak yang memberikan kritik.
Alhasil Ustaz Khalid Basalamah pun menyampaikan permintaan maaf dan memberikan klarifikasi lewat akun media sosialnya.
Namun tak hanya sampai di situ, kritikan lain muncul dalam bentuk pagelaran wayang yang digelar salah satunya oleh Gus Miftah.
Dalam acara wayang kulit tersebut, terdapat tokoh wayang yang mirip dengan sosok Ustaz Khalid Basalamah, yang menggunakan peci dan berjenggot.
Wayang Ustaz Khalid Basalamah itu tampak dihabisi oleh tokoh wayang satunya lagi, dan dikata-katai dengan bahasa Jawa.***