Bukan dari Integritas, Rizal Ramli Nilai Jokowi Pilih Menteri Berdasarkan Utang Budi Politik

23 Februari 2022, 15:35 WIB
Rizal Ramli. /Maritim.go.id

PR DEPOK - Ekonom senior Rizal Ramli menilai Presiden Jokowi memilih menteri di kabinetnya berdasarkan utang budi politik bukan dari segi profesionalitas dan integritas.

Menurut Rizal Ramli, pemilihan itu berbeda dengan pemilihan menteri yang dilakukan era pemerintahan Soeharto dan Gusdur yang memilih menteri berdasarkan prestasinya.

Pandangan itu disampaikan Rizal Ramli melalui akun Twitter pribadinya @RamliRizal.

Baca Juga: Krisis Ukraina-Rusia, Eks Presiden AS Donald Trump Sebut Vladimir Putin sebagai Sosok yang Jenius

Cuitan Rizal Ramli yang mengkritisi cara Jokowi memilih menteri dan membandingkannya dengan Soeharto dan Gus Dur.

“Soeharto pilih menteri-menteri profesional sesuaikan. Gus Dur pilih menteri, kalau tidak berprestasi tidak ragu-ragu ganti. Jokowi pilih berdasarkan utang budi politik, bukan basis profesional & integritas,” ujar Rizal Ramli seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.

Rizal Ramli juga menilai Jokowi tidak memiliki keberanian untuk mengganti menteri Kabinet Indonesia Maju meski adanya korupsi dan tidak memiliki prestasi.

“Mau ganti ndak punya nyali walau KKN dan tidak ada prestasi,” ujarnya.

Baca Juga: Gol Cepat David da Silva Pecahkan Rekor Hilton Moriera Saat Membela Persib

Seperti diketahui, di tengah maraknya minyak goreng saat ini media sosial saat ini diramaikan dengan trending tagar Jokowi Harus Turun yang diplesetkan dari istilah JHT.

Diakun Twitter tersebut dipenuhi dengan sejumlah kritik terhadap pemerintah, mulai dari persoalan JHT Kemenakertrans hingga minyak goreng.

Kelangkaan dan mahalnya harga minyak goreng di pasaran tampaknya masih menjadi masalah yang serius hingga saat ini.

Baca Juga: Arti Status ‘Dalam Proses Seleksi’ di Dashboard Kartu Prakerja Gelombang 23

Masyarakat bahkan rela mengantre berjam-jam untuk bisa mendapatkan minyak goreng dengan harga Rp14.000 per liter.

Namun sayangnya, turunnya harga tidak disesuaikan dengan pasokan yang ada. Sebab, banyak masyarakat mengeluh bahwa pasokan minyak goreng mulai langka sejak turun harga.

Sementara itu, Mendag Muhammad Lutfi menjamin kondisi minyak goreng langka bakal kembali normal sepekan ke depan. Situasi tersebut ditegaskannya paling lambat akhir Februari 2022.

Baca Juga: Bansos Sembako BPNT Rp600 Ribu Cair Februari 2022, Cek Daftar Penerima di cekbansos.kemensos.go.id

"Saya pastikan sepekan ke depan akan kembali normal. Dan paling lambat akhir Februari ini semuanya normal kembali," ujar Muhammad Lutfi.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Tags

Terkini

Terpopuler