Budiman Sudjatmiko Sebut Ukraina Jangan Memaksa Masuk NATO: Cerdaslah Berpolitik

26 Februari 2022, 15:46 WIB
Politisi PDIP Budiman Sudjatmiko menanggapi konflik yang terjadi antara Ukraina dan Rusia. /REUTERS./

PR DEPOK – Politisi Budiman Sudjatmiko meminta Ukraina jangan memaksa masuk Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Budiman Sudjatmiko juga menyebut Ukraina jangan mau dikompori negara barat untuk ‘mencabuti kuku beruang’.

Di sisi lain, politisi PDIP ini juga meminta Rusia mundur dari Ukraina, dan menghentikan invasi militernya ke negara tersebut.

"Ya wis lah..Ukraina jgn teriak2 mau masuk NATO, membuat pangkalan militer AS & menghidupkan lagi program nuklirnya," kata Budiman Sudjatmiko.

Baca Juga: AS Tawarkan Evakuasi, Presiden Ukraina: Kami Butuh Amunisi, Bukan Tumpangan

"Makanya jgn mau dikompori u/ nyabutin kuku beruangCerdaslah ber-geopolitik. Damai..damai," tutur dia menambahkan, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @budimandjatmik.

Cuitan Budiman Sudjatmiko.

Diketahui bersama, militer Rusia melakukan invasi ke Ukraina setelah Presiden Vladimir Putin memerintahkan melalui pidato pada Kamis, 24 Februari 2022.

Dalam keterangannya, Vladimir Putin mengatakan bahwa kepentingan Rusia terhadap Ukraina tidak dapat dinegosiasikan.

Baca Juga: Tanggapi Perintah Vladimir Putin Serang Ukraina, Mantan Orang Terkaya Rusia: Kita Menghadapi Orang Tak Waras

"Negara kami selalu terbuka untuk dialog langsung dan jujur, untuk mencari solusi diplomatik untuk masalah yang paling kompleks," ujarnya, dikutip dari Channel News Asia.

Penegasan Vladimir Putin ini disampaikan setelah majelis tinggi parlemen, Dewan Federasi, memberinya persetujuan dengan suara bulat untuk mengerahlan pasukannya ke dua wilayah Ukraina,yang diklaim Moskow sebagai wilayah independen.

Bahkan, Rusia telah menjalin hubungan diplomatik di tingkat kedutaan dengan wilayah yang dikuasai separatis, yang memisahkan diri dari Kiev pada 2014 dalam konflik yang menelan 14.000 nyawa.

Baca Juga: Pasukan Rusia Kembali Luncurkan Serangan Rudal dan Artileri ke Ukraina

Selain itu, Moskow juga mengatakan akan segera mengevakuasi personel diplomatik dari Ukraina.

Sementara itu, Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden mengumumkan sanksi baru yang lebih keras terhadap Rusia.

Adapun sanksi dari pihak AS tersebut salah satunya menyiapkan langkah finansial agar Rusia kekurangan pembiayaan.

Sanksi ini diberikan setelah Joe Biden menyebut Rusia berniat memulai perang dan melakukan invasi ke Ukraina.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Channel News Asia Twitter @budimandjatmiko

Tags

Terkini

Terpopuler