PIKIRAN RAKYAT – 55 produk konsorsium yang merupakan hasil riset dan inovasi anak bangsa dirancang khusus untuk mempercepat penanganan Virus Corona di Indonesia baru saja diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.
Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Sekretaris Kabinet, terdapat 9 produk unggulan yang beberapa di antaranya telah melalui tahap uji klinis dan siap diproduksi secara massal.
Ventilator menjadi produk utama yang ditunggu-tunggu para tenaga medis yang bertugas menangani pasien Virus Corona di rumah sakit.
Baca Juga: Masalah Muncul Pada Keluarga Poligami Akibat Pembatasan Sosial, Pemerintah Berikan Pilihan
Kabar baiknya dari 3 ventilator yang telah lolos uji klinis kini sudah dinyatakan siap diproduksi dalam waktu dekat.
Salah satu ventilator merupakan hasil pengembangan yang dilakukan oleh tim dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Rencananya ventilator terobosan tim ITB itu akan segera diproduksi sebanyak 1.000 unit.
Selain ventilator, produk unggulan lainnya yakni RT PCR test kit dan alat rapid test yang masing-masing kini sudah memasuki tahap produksi massal sebanyak 100.000 unit dan 1.000 unit.
Baca Juga: Selama Ramadhan, KPK Temukan Gratifikasi Sebesar Rp 21 Juta
Melihat potensi produk dalam negeri tersebut, Presiden Joko Widodo mengungkapkan rencana jangka panjangnya untuk mengekspor produk-produk kesehatan anak bangsa di masa mendatang.
“Saya rasa ini menjadi sebuah kebanggan kita karena bisa diproduksi di dalam negeri dan kalau memang nanti di dalam sudah mencukupi justru bisa kita ekspor ke negara lain,” tutur Joko Widodo.
Peluncuran produk yang digelar secara virtual dengan tema 'Kebangkitan Inovasi Indonesia' itu bertepatan dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional pada 20 Mei 2020 yang turut menandai kebangkitan Indonesia di bidang sains dan teknologi terutama di bidang kesehatan.
Baca Juga: Suara Dentuman Misterius Kembali Terjadi, Kali Ini Terdengar Hingga 15 Kali di Bandung
Presiden Joko Widodo mengungkapkan rasa bangganya dan mengapresiasi anak bangsa yang berhasil menciptakan produk-produk kesehatan tersebut yang kualitasnya mampu bersaing dengan produk negara-negara lain.
“Saya kira kalau kita memang kepepet itu semua bisa dilakukan. Itu dimulai sejak Covid-19 Maret itu langsung bergerak dan ternyata kita bisa membuatnya sendiri, tidak usah impor,” ujarnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu berharap setelah masa pandemi berakhir nanti, riset-riset kesehatan dan bidang lainnya dapat terus dikembangkan dan menghasilkan produk yang bisa diproduksi secara massal hingga diekspor ke mancanegara.***