KBRI Bern Ungkap Perkembangan Terkini Pencarian Eril, Musim Panas Diharapkan Membantu

6 Juni 2022, 16:41 WIB
Pihak KBRI Bern mengungkap kondisi terbaru soal pencairan Eril, di mana Swiss telah memasuki musim panas dan diharapkan membantu. /Instagram/@emmerilkahn dan @bdgcreativemedia/

PR DEPOK – Putra Gubernur Jawa Barat, Emmeril Khan Mumtadz dinyatakan meninggal dunia tenggelam di Sungai Aare Swiss, Jumat 3 Juni 2022.

Eril hilang setelah terseret arus Sungai Aare pada Kamis, 26 Mei 2022. Setelah 7 hari pencarian tak membuahkan hasil, keluarga menyakini Eril telah meninggal dunia karena tenggelam.

Meski begitu, keluarga tegas menyatakan bahwa pencarian jasad Eril akan terus dilakukan sampai waktu yang tidak ditentukan.

KBRI Bern memberi gambaran terkini terkait perkembangan upaya pencarian Eril, per 4 Juni 2022.

Baca Juga: Begini Komentar Thomas Doll Usai Persija Jakarta Kalah dari Sabah FC

Pencarian jasad Eril masih terus dilanjutkan dalam koordinasi polisi Maritim Bern.

Pencarian Eril telah mencapai 29 KM wilayah sungai Aare, namun pencarian putra sulung Ridwan Kamil belum membuahkan hasil yang diharapkan.

“Hingga Sabtu sore, pencarian belum membuahkan hasil yang diharapkan,” ujar KBRI Bern, dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari situs Kemlu pada Senin, 6 Juni 2022.

Baca Juga: 11 Quotes Terbaik Bung Karno untuk Mengenang Hari Lahir Soekarno 6 Juni

Kabar baiknya, KBRI Bern melaporkan, saat ini Swiss telah memasuki musim panas.

Pihak kepolisian Bern mengatakan optimis, bahwa naiknya temperatur pada musim panas akan berdampak pada penambahan debit air.

Kenaikan suhu ini diperkirakan dapat memicu meningkatnya aktivitas pengunjung di sepanjang sungai Aare.

Baca Juga: Menang Lawan Tanjong Pagar Jadi Kado Terindah bagi Fitrul Dwi Rustapa

Dengan begitu peningkatan dinamika di sungai Aare ini diharapkan akan berkontribusi positif dalam proses pencarian.

“Saat ini Swiss telah memasuki musim panas. Pihak Kepolisian Bern optimis bahwa naiknya temperatur pada musim panas akan berimplikasi pada penambahan debit air dan intensitas aktivitas pengunjung di sepanjang sungai Aare. Peningkatan dinamika di sungai Aare ini diharapkan akan berkontribusi positif dalam proses pencarian,” kata KBRI Bern.

Kendati demikian, tampaknya proses pencarian untuk beberapa hari ke depan akan terkendala karena hujan dan badai yang meliputi Bern, terutama di daerah pengunungan.

Baca Juga: PKH Balita Juni 2022 Sudah Cair, Buruan Login cekbansos.kemensos.go.id, Ada Bantuan Anak Usia Dini 0-6 Tahun

Hujan dan badai yang meliputi Bern, mengakibatkan debit air sungai Aare akan terus meningkat.

Untuk saat ini metode pencarian jasad Eril yang terus dilakukan adalah dengan cara patroli perahu dan patroli darat.

Sedangkan pencarian dengan metode lainnya, bergantung pada kondisi lapangan sepanjang area pencarian.

Baca Juga: Wakil Wali Kota Palopo Ungkap Upaya Pihaknya Tangani Masalah Pelecehan Seksual dan Pernikahan Anak

Kondisi tersebut meliputi, debit air, kekeruhan air, dan cuaca di sepanjang area pencairan yang dapat berubah sewaktu-waktu.

“Dalam beberapa hari ke depan, cuaca diperkirakan akan diliputi hujan dan badai terutama di daerah pegunungan, sehingga debit air sungai Aare akan terus meningkat. Metode pencarian yang terus dilakukan adalah dengan patroli perahu dan patroli darat.

"Sedangkan penggunaan metode lainnya akan sangat bergantung pada jumlah debit air, tingkat kekeruhan air, dan cuaca di sepanjang area pencarian yang dapat berubah sewaktu-waktu,” tuturnya.

Demikian kabar terbaru dari KBRI Bern mengenai pencarian jasad Eril putra Ridwan Kamil yang tenggelam di sungai Aare Swiss.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Kemlu

Tags

Terkini

Terpopuler