5 Fakta Hasil Autopsi Ulang Jenazah Brigadir J, Mulai Dari Bekas Luka Tembak hingga Luka di Jari

23 Agustus 2022, 12:50 WIB
Hasil Autopsi Ulang Jenazah Brigadir J di Umumkan, Ini Kesimpulannya. /Facebook/Arfandy dayak/

PR DEPOK - Setelah kurang lebih satu bulan berlalu, hasil autopsi ulang jenazah Brigadir J yang dilakukan Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) atau tim forensik diumumkan pada Senin, 22 Agustus 2022.

Dari hasil autopsi ulang Brigadir J oleh tim forensik, terungkap sejumlah fakta mulai dari bekas luka tembak hingga jari yang patah.

Sebelumnya, autopsi ulang Brigadir J dilakukan atas permintaan kelurga korban yang curiga bahwa ajudan mantan Kadiv Propam Polri Irjen Polisi Ferdy Sambo itu sempat mengalami penganiayaan sebelum meninggal dunia.

Baca Juga: Bansos Kartu Sembako Rp400.000 Masih Cair Agustus 2022, Segera Cek Nama Penerima BPNT Secara Online Lewat HP

Kecurigaan tersebut muncul karena menurut pihak keluarga, terdapat banyak luka janggal di jenazah Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat.

Autopsi ulang Brigadir J pun dilakukan di RSUD Sungaibahar, Muarojambi, Jambi pada 27 Agustus 2022 dan hasilnya keluar pada Senin, 22 Agustus 2022.

Meski hasil autopsi ulang Brigadir J tidak disampaikan sepenuhnya, tapi sudah ada sejumlah fakta yang diungkap oleh Ketua Tim Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) Ade Firmansyah Sugiharto.

Baca Juga: Lulus dengan Predikat Memuaskan, Mendiang Brigadir J Berencana Menikah Setelah Wisuda UT

Dirangkum PikiranRakyat-Depok-com dari Antara, berikut 5 fakta hasil autopsi ulang Brigadir J

1. Tidak Ada Luka Selain Luka Bekas Senjata Api

Berdasarkan keterangan Ade Firmansyah Sugiharto, tim forensik telah menelusuri tempat-tempat yang berdasarkan informasi keluarga ada tanda-tanda kekerasan.

Namun, dari hasil autopsi ulang tidak ditemukan adanya tanda-tanda bekas kekerasan atau pengniayaan.

Baca Juga: Barcelona VS Man City Hari Ini, Pep Guardiola Bawa Semua Pemain Bintang

Ade memastikan, tidak ada luka lain di tubuh korban selain bekas luka karena senjata api.

"Kami sudah pastikan dengan keilmuan forensik yang sebaik-baiknya bahwa tidak ada tanda-tanda kekerasan selain senjata api pada tubuh korban," kata Ade.

Selain itu, Ade juga memastikan tidak ada kuku korban Brigadir J yang dicabut ataupun tulang yang patah pada tubuh Brigadir J seperti yang dikatakan pihak keluarga.

Baca Juga: Cara Daftar KJMU Tahap 2 Tahun 2022 yang Cair Rp9 Juta, Simak Link dan Persyaratannya di Sini

2. Ada Lima Tembakan Masuk dan Empat Tembakan Keluar

Ade mengatakan dari hasil autopsi ulang terhadap jenazah Brigadir J juga diketahui ada lima tembakan masuk dan empat tembakan keluar.

Jumlah luka tembak tersebut menurut Ade tidak berkaitan dengan jumlah peluru yang ditembakkan.

Dari lima luka tembak yang masuk dan empat luka tembak keluar, kata Ade berarti ada satu peluru yang bersarang di tubuh Brigadir J.

Baca Juga: Bansos PKH Tahap 3 Masih Cair Sampai Akhir Agustus 2022, Segera Cek Nama Penerima di cekbansos.kemensos.go.id

Menurutnya, satu peluru tersebut bersarang di bagian tulang belakang Brigadir J.

"Dari empat tembakan keluar, ada satu yang bersarang di tulang belakang, dekat tulang belakang," jelas Ade.

3. Ada Dua Luka Tembak Fatal

Fakta ketiga hasil autopsi ulang Brigadir J yakni adanya dua bekas luka tembak fatal yang menjadi penyebab meninggalnya korban.

Baca Juga: Hasil Autopsi Ulang Jenazah Brigadir J, Dokter Tim Forensik Sebut Ada 5 Luka Tembak Masuk dan 4 ke Luar

Ade menuturkan, dua luka tembak tersebut berada di daerah kepala dan dada.

"Ada dua luka yang fatal tentunya, yaitu daerah dada dan kepala," ucapnya.

4. Otak Pindah ke Perut

Soal klaim pihak keluarga yang menyebut bahwa otak Brigadir J pindah ke perut, Ade menegaskan bahwa semua organ tubuh korban dikembalikan ke tempatnya usai menjalani autopsi sesuai prosedur.

Meski demikian, menurut Ade jika ada organ tubuh yang berpindah tidak pada tempatnya merupakan bagian dari tindakan autopsi.

Baca Juga: MU Tumbangkan Liverpool: Jurgen Klopp Kecewa, Erik ten Hag Sebut Baru Permulaan

Tindakan tersebut dilakukan dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu misalnya karena adanya bagian tubuh yang menganga.

"Semua tindakan autopsi pasti ada organ-organ itu akan dikembalikan ke tubuhnya, namun memang harus ada pertimbangan-pertimbangan baik itu misalnya adanya bagian-bagian tubuh yang terbuka sehingga pada saat jenazah itu akan ditransportasikan akan dilakukan pertimbangan-pertimbangan seperti itu,” ujar Ade.

5. Penyebab Luka di Jari

Terakit penyebab luka di jari Brigadir J, kata Ade hal itu disebabkan oleh arah alur lintasan anak peluru yang mengenai tubuh Brigadir J dan luka di wajah karena ricochet atau sambaran peluru.

Baca Juga: Login www.prakerja.go.id untuk Daftar Kartu Prakerja Gelombang 42

Dari hasil autopsi ulang yang telah diserahkan tim forensik kepada Bareskrim Polri, Ade berharap temuan tersebut dapat membantu tim penyidik untuk mengungkap tuntas kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.

Brigadir J yang memiliki nama lengkap Nofriansyah Yosua Hutabarat merupakan korban penembakan oleh Bharada Elizer atau Bharada E.

Bharada E menembak Brigadir J atas perintah Ferdy Sambo yang merupakan atasan keduanya.

Dalam kasus pembunuhan Brigadir J, penyidik telah menetapkan lima orang tersangka, yakni Irjen Polisi Ferdy Sambo, Bharada Richard Eliezer, Bripka Ricky Rizal, Kuat Ma'ruf, dan Putri Candrawathi (istri Ferdy Sambo).***

Editor: Nur Annisa

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler