G30S PKI, Peristiwa Kelam 7 Jenderal yang Gugur Berkat Kekejaman di Lubang Buaya

PR DEPOK – Pahlawan Revolusi diberikan untuk 7 jenderal yang gugur berkat kekejaman peristiwa G30S PKI dalam SK Presiden pada tahun 1965.

Sebagai informasi, G30S PKI merupakan sejarah kelam bagi rakyat Indonesia, yang diperingati setiap tanggal 30 September.

Peristiwa tersebut terjadi pemberontakan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) yang bertujuan mengubah ideologi bangsa Indonesia.

Saat itu, PKI dipimpin oleh Dipa Nusantara Aidit atau biasa dikenal DN Aidit, yang merupakan tokoh politik berpengaruh pada masa Orde Lama.

Baca Juga: Link Live Streaming Fiorentina vs Juventus, Sabtu 3 September 2022 Pukul 20.00 WIB

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari situs Kemdikbud, berikut daftar 7 jenderal yang gugur dalam peristiwa G30S PKI dan mendapatkan gelar Pahlawan Revolusi.

1. Mayjen TNI Anumerta Soetojo Siswomihardjo;
2. Mayjen TNI Anumerta D.I. Panjaitan;
3. Letjen TNI Anumerta R. Soeprapto;
4. Jenderal TNI Anumerta Ahmad Yani;
5. Letjen TNI Anumerta M.T Harjono;
6. Letjen TNI Anumerta S. Parman;
7. Kapten Czi Anumerta P.A. Tendean.

Baca Juga: Mengapa Harga BBM Naik Saat Minyak Dunia Turun? Ini Penjelasan Menkeu

Untuk mengenang ketujuh jenderal yang gugur tersebut, pemerintah Indonesia membuat Monumen Pancasila Sakti yang berlokasi di Lubang Buaya.

Monumen tersebut dibangun dengan luas 45 meter dan dinding setinggi 17 meter, lengkap dengan hiasan patung Garuda Pancasila dan patung 7 jenderal yang gugur.

Di bawah patung tersebut terdapat relief yang menggambarkan peristiwa prolog, kejadian dan penumpasan G30S/PKI oleh ABRI dan rakyat.

Baca Juga: Cara Daftar BLT BBM Online Lewat HP, Penuhi Syarat Berikut tuk Bisa Cairkan Bantuan Rp600.000 dari Kemensos

Kemudian di bagian bawah reliefnya terdapat tulisan "Waspada dan Mawas Diri agar Peristiwa Sematjam ini Tidak Terulang Lagi".

Kejamnya PKI kepada 7 Pahlawan Revolusi adalah dengan menculik dan menyiksa di rumah milik Bambang Harjono yang sebelumnya berfungsi sebagai Sekolah Rakyat.

Bambang Harjono merupakan seorang simpatisan PKI. Kediamannya diserahkan untuk keperluan PKI dan kemudian digunakan untuk tempat penyiksaan.

Baca Juga: Prediksi Liga Inggris MU vs Arsenal: Skor Akhir, Kabar Terbaru Tim, dan Susunan Pemain

Pada saat keadaan hidup, ketujuh jenderal tersebut disiksa hingga tewas lalu jasadnya dimasukkan ke dalam sumur Lubang Buaya yang memiliki kedalaman 12 meter dan diameter 75 centimeter.

Tepat di atasnya, dibuat plakat yang bertuliskan "Tjita-tjita dan Perdjuangan kami untuk menegakkan kemurnian pantja-sila tidak mungkin dipatahkan hanja dengan mengubur kami dalam sumur ini”.***