Sejarah Hari Batik Nasional, Asal Usul hingga Motif dan Jenisnya

30 September 2022, 18:45 WIB
Ilustrasi membatik. Berikut ini dipaparkan sejarah Hari Batik Nasional, asal-usul adanya batik, hingga motif-motif dan jenisnya. /Pexels/AngelsNViews.

PR DEPOK - Simak sejarah Hari Batik Nasional, asal-usul adanya batik, hingga motif-motif dan jenisnya.

Pada awalnya, sejarah Hari Batik Nasional yang jatuh pada tanggal 2 Oktober ini, mulai diputuskan untuk rutin diperingati ketika batik sudah diakui dalam sidang ke-4 Komite antar Pemerintah tentang Warisan Budaya Tak-Benda oleh UNESCO di Abu Dhabi tahun 2009.

Dalam penetapan Warisan Tak-Benda yang diselenggarakan oleh UNESCO tersebut, mereka mengakui bahwa batik, wayang, keris, noken, dan tari saman sebagai Budaya Tak-Benda Warisan Manusia.

Baca Juga: Update Covid-19 Indonesia 30 September 2022: Menurun, Kasus Corona Baru Hari Ini 1.857

Sebenarnya, batik sendiri sudah ada sejak zaman kerajaan Majapahit, yang mana pada zaman tersebut batik sudah dijadikan pakaian atau busana khas yang dikenakan oleh anggota keluarga dan para pegawai kerajaan.

Adapun bukti bahwa kerajaan Majapahit sudah mengenakan batik, terlihat pada sisa-sisa peninggalan batik yang ada di wilayah Mojokerto dan Bonorowo, atau yang sekarang dikenal dengan nama kota Tulungagung, yang menjadi lokasi bekas Kerajaan Majapahit.

Hingga pada masa modern, batik Indonesia mulai dikenal hingga ke luar negeri, sejak masa kepemimpinan Soeharto, Presiden Kedua Republik Indonesia tersebut, memberikan batik sebagai cinderamata untuk tamu-tamu negara mulai pertengahan tahun 80-an.

Baca Juga: Cair Lagi Oktober 2022, Cek Nama Penerima Bansos PKH Tahap 4 di cekbansos.kemensos.go.id

Presiden Soeharto juga rupanya kerap kali mengenakan batik untuk menghadiri konferensi PBB, yang ternyata secara otomatis membuat batik atau pakaian yang dikenakannya tersebut menjadi pusat perhatian banyak orang.

Motif Batik di Indonesia

Pada zaman dahulu, motif-motif batik lebih banyak dikenal bernuansa tradisional Jawa, Islami, Hinduisme, dan Budhisme. Seiring perkembangan jaman, motif batik pun semakin beragam dan banyak desainnya.

Selain itu, cara pembuatan batik juga tidak sebatas ditulis menggunakan canting yang membutuhkan waktu lama untuk mengukir motif batik pada kain atau baju.

Baca Juga: Input NIK KTP di Link eform.bri.co.id, Pelaku Usaha Ini Berhak Terima BPUM 2022 Rp600.000

Seiring banyaknya permintaan pasar dan perkembangan zaman, kini motif batik sudah dibuat dengan menggunakan teknik digital printing, cap, dan lain sebagainya.

Namun, meskipun sudah banyak motif batik yang menggunakan teknik digital printing, pasaran batik tulis masih banyak diminati oleh masyarakat dengan dibandrol harga yang paling mahal, karena tingkat kerumitannya, batik tulis yang paling natural proses produksinya.

Jenis-Jenis Batik Indonesia

Batik nasional juga rupanya memiliki beragam banyak jenis dari segi daerah produksinya. Di mana salah satunya dan yang paling unik ialah jenis batik tiga negeri.

Baca Juga: Sempat Sakit, Marc Klok Masih Berharap Bisa Bermain di Laga Persib vs Persija Lusa Mendatang

Disebut dengan nama batik tiga negeri, karena batik tersebut dibuat di tiga daerah di Indonesia, yakni Lasem, Solo, dan Pekalongan, yang menjadikan harga batik tiga negeri menjadi batik paling mahal di antara jenis batik yang lainnya.

Namun, selain jenis batik tiga negeri, ada juga beberapa jenis batik terkenal lainnya di Indonesia, antara lain Batik Mega Mendung dari Cirebon, Batik Tujuh Rupa dari Pekalongan, Batik Parangkusumo, Batik Sekar Jagad dari Solo Yogyakarta, Batik Tambal dari Yogyakarta, Batik Lasem Rembang, Batik Singa Barong dari Cirebon, Batik Jlamprang, Batik Terang Bulan, Batik Cap Kombinasi Tulis, Batik Tiga Negeri Pekalongan, dan motif lainnya.

Demikian informasi mengenai sejarah Hari Batik Nasional, asal-usul adanya batik, motif-motif, dan jenisnya.***

Editor: Gracia Tanu Wijaya

Sumber: dpmptsp.cianjurkab.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler