Bahaya Berbicara dalam Transportasi Publik, Berikut Penjelasan dari Dokter Spesialis

17 Juni 2020, 13:34 WIB
Sejumlah penumpang berdesakan saat menaiki KRL Commuterline dari Jakarta menuju Bogor saat melintas di kawasan Jakarta Selatan Kamis, 12 Maret 2020 /Indrianto Eko Suwarso/Antara

PR DEPOK - Pandemi virus corona yang tengah menjadi ancaman bagi penduduk di seluruh dunia ini, bisa menyebar lewat droplet.

Penularan virus corona pun dapat terjadi baik secara kontak langsung dengan orang yang terinfeksi maupun kontak terhadap droplet dan permukaan benda yang dipegang oleh orang yang terinfeksi.

Setiap orang berisiko tertular penyakit bila memegang barang yang terkontaminasi lalu menyentuh mata, hidung, atau mulut tanpa mencuci tangan dengan sabun.

Baca Juga: Sambut Obat Dexamethasone untuk Sembuhkan Pasien Covid-19, WHO Ucapkan Selamat pada Otoritas Inggris

Ketika bersin, batuk, dan juga berbicara, virus tersebut dapat keluar bersamaan dengan percikan liur atau cairan hidung.

Oleh karena itu, Dokter spesialis penyakit dalam pada Junior Doctor Network dr Edward Faisal menyarankan masyarakat pengguna transportasi publik tidak berbicara guna mencegah penyebaran virus corona.

Dikutip oleh Pikiranrakyat-depok.com dari Antara, tetesan atau droplet kecil yang keluar dari mulut seseorang dapat bertahan hingga 15 menit sebelum jatuh.

Baca Juga: Donald Trump Salah Ucap, Sebut Ilmuwan Ciptakan Vaksin AIDS bukan COVID-19

"Untuk penumpang yang mengobrol, sebenarnya secara penelitian, dia akan mengeluarkan droplet kecil selama 15 menit. Ini menurut CDC, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit yang di Amerika," katanya.

Karena itu dirinya mengatakan pentingnya penggunaan masker untuk menahan laju droplet.

Bagi masyarakat yang menggunakan transportasi publik dengan teman ataupun keluarga, dirinya menyarankan untuk tetap menjaga jarak di dalam transportasi publik dan tidak berbicara.

Baca Juga: Kucing Penyelamat Pecandu Narkoba Tewas, Warganet Indonesia Sampaikan Duka Lewat Tagar 'RIP Bob'

Dokter Edward juga mengatakan berdasarkan penelitian diketahui jarak aman agar tidak terpapar SARS-CoV-2 penyebab penyakit Covid-19 minimal satu meter.

Droplet dari seseorang yang batuk baru jatuh setelah mencapai jarak minimal satu meter.

Dokter Edward juga mengingatkan agar masyarakat tidak berdesakan saat hendak masuk ke stasiun dan di dalam kereta.

Baca Juga: Bukan Soal Bola, Marcus Rashford Ungkap Isi Percakapannya dengan Boris Johnson

Tidak perlu juga menyelak penumpang lainnya karena bisa saja berisiko jika ternyata mereka orang tanpa gejala (OTG).

Lebih lanjut Dokter Edward mengungkapkan, "Tapi saya ingatkan jangan melakukan stigma ke setiap orang ya,"

Pandemi dan ancaman Covid-19 masih berlangsung hingga saat ini.

Karena itu, masyarakat diimbau untuk menjalankan protokol kesehatan lainnya.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler