BMKG: 83 Kota di Indonesia Tak Bisa Melihat Fenomena Gerhana Matahari Cincin Pekan Ini

17 Juni 2020, 14:20 WIB
PENAMPAKAN Gerhana Matahari Cincin.* /BMKG

PR DEPOK - Peristiwa gerhana baik Bulan atau Matahari memang termasuk fenomena langka.

Gerhana Matahari merupakan peristiwa terhalangnya cahaya Matahari oleh Bulan sehingga tidak semuanya sampai ke Bumi.

Sedangkan Gerhana Bulan adalah peristiwa ketika terhalanginya cahaya Matahari oleh Bumi sehingga tidak semua cahaya sampai ke Bulan.

Baca Juga: Harga Emas Antam 17 Juni 2020 Turun Rp 3.000, Berikut Rinciannya

Salah satu fenomena alam langka yang diprediksi akan terjadi adalah Gerhana Matahari Cincin.

Gerhana Matahari Cincin (GMC) terjadi ketika Matahari, Bulan, dan Bumi tepat segaris dan saat itu piringan Bulan yang terlihat dari Bumi lebih kecil daripada piringan Matahari.

Di negara lain fenomena ini akan melewati beberapa wilayah seperti Kongo, Sudan Selatan, Ethiopia, Yaman, Oman, Pakistan, India, Tiongkok, dan Samudra Pasifik.

Baca Juga: Bahaya Berbicara dalam Transportasi Publik, Berikut Penjelasan dari Dokter Spesialis

Sementara itu, Gerhana Matahari Cincin yang akan terjadi pada Minggu, 21 Juni 2020 itu di wilayah Indonesia hanya bisa menyaksikan Matahari Sebagian.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga mengumumkan tidak seluruh wilayah di Indonesia dapat menyaksikan Gerhana Matahari Sebagian ketika fenomena Gerhana Matahari Cincin ini berlangsung.

Dikutip oleh Pikiranrakyat-depok.com dari laman resmi BMKG, daerah yang tidak dapat menyaksikan fenomena gerhana matahari karena nilai magnitudo gerhananya kurang dari nol.

Baca Juga: Sambut Obat Dexamethasone untuk Sembuhkan Pasien Covid-19, WHO Ucapkan Selamat pada Otoritas Inggris

Gerhana ini diperkirakan akan melewati 432 pusat kota dan kabupaten di 31 provinsi.

Hal itu terjadi karena magnitudo GMC terentang antara 0,000 di Kepanjen, Jawa Timur sampai dengan 0,522 di Melonguane, Sulawesi Utara.

Kendati demikian, BMKG juga menyampaikan ada 83 kota di Indonesia yang tidak dapat menyaksikan fenomena Gerhana Matahari Sebagian.

Baca Juga: Donald Trump Salah Ucap, Sebut Ilmuwan Ciptakan Vaksin AIDS bukan COVID-19

Daerah itu yakni dua kota di Bengkulu, tujuh kota di Lampung, 10 kota Jawa Tengah, tujuh kota di Jawa Timur, semua kota di Jawa Barat (kecuali Indramayu), Banten, DKI Jakarta, dan Yogyakarta.

Adapun waktu puncak gerhana matahari sebagian di Indonesia, berbeda-beda di setiap wilayah.

Waktu mulai gerhana paling awal di Indonesia akan terjadi di Sabang, Aceh, sekira pukul 13.16 WIB.

Baca Juga: Kucing Penyelamat Pecandu Narkoba Tewas, Warganet Indonesia Sampaikan Duka Lewat Tagar 'RIP Bob'

Sedangkan kota yang waktu mulai gerhananya paling akhir adalah di Kepanjen, Jawa Timur, sekira pukul 15.19 WIB.

Sementara itu, daerah yang akan mengalami waktu saat puncak gerhana paling awal adalah kota Sabang, Aceh, yang terjadi pukul 14.34 WIB.

Sementara kota yang mengalami waktu puncak paling akhir adalah Agats, Papua, pukul 17.34 WIT.

Baca Juga: Bukan Soal Bola, Marcus Rashford Ungkap Isi Percakapannya dengan Boris Johnson

Adapun waktu kontak akhir paling awal terjadi di Tais, Bengkulu, pada pukul 15.06 WIB dan waktu kontak akhir paling akhir terjadi di Melonguane, Sulawesi Utara, pada pukul 17.31 WITA.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: BMKG

Tags

Terkini

Terpopuler