PR Depok – Surya Paloh selaku ketua umum Partai NasDem sekali lagi menegaskan bahwa partai yang dipimpinnya mendukung pemerintahan Jokowi dan Ma'ruf Amin hingga tuntas di tahun 2024 nanti.
Walaupun memilih Anies Baswedan sebagai bakal capres, Surya Paloh tetap mendukung pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin sampai akhir periode.
Hal itu ia sampaikan oleh Surya Paloh pada saat peluncuran program “NasDem Memanggil” di Nasdem Tower, Jakarta, Senin, 17 Oktober 2022.
Baca Juga: Prakiraan Hujan di Indonesia 18 Oktober 2022: Sebagian Jawa Barat Berpotensi Turun Hujan Sedang
Setelah menyatakan dukungannya, banyak pihak yang mempertanyakan soal komitmen partai besutan Surya Paloh setelah menyatakan dukungan terhadap Anies Baswedan sebagai bakal capres.
Pria kelahiran Banda Aceh itu mengakui bahwa partainya selalu mendukung kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan Jokowi.
Termasuk saat pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk mengurangi subsidi harga untuk bahan bakar minyak(BBM).
Baca Juga: Wajib Lapor, Suami Lesti Kejora Datangi Polres Metro Jakarta Selatan
"Saya sambil bercanda bilang sama Pak Jokowi, 'Bapak Presiden, kita punya tujuh fraksi koalisi pemerintahan ini, ini kebijakan kenaikan BBM, enam fraksi tidak sepakat hanya satu fraksi (Partai NasDem)' yang sepakat ini, kalau tidak fraksi yang paling tolol atau paling loyalis tidak mungkin begini. Silakan terjemahkan," ucap pria berjenggot itu.
Surya Paloh berkata tidak takut menghadapi segala isu-isu miring yang beredar.
Ia mempersilakan jika ada yang ingin mencoba menggoyahkan ketangguhan, konsistensi, dan semangat Partai miliknya.
“Kita adalah kita, tetapi niat baik kami tidak bisa ditawar-tawar, semangat kami, ya, itulah kami, komitmen kami," tegasnya.
Suami dari Rosita Barack itu memprediksi Pemilihan Umum (pemilu) 2024 akan dipenuhi oleh banyak rintangan dan tantang.
Seperti yang sudah diketahui di dalam Kabinet Indonesia Maju terdapat tiga orang kader dari Partai NasDem.
Tiga orang tersebut yakni Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Jhonny G. Plate, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar.
"Ada yang menyatakan betapa bodohnya NasDem menempatkan calon presiden yang tidak populer karena dianggap membawa pikiran-pikiran yang bertentangan dengan komitmen kebangsaan, beraneka ragam. Akan tetapi, saudara itulah NasDem. Sekali layar terkembang, surut kita bertandang," ucap Surya Paloh.***