PR DEPOK - Sejumlah produk dry shampoo ditarik oleh Food and Drug Administration (FDA) atau perusahaan Amerika Serikat (AS) dan Kanada.
Produk dari PT Unilever tersebut diinformasikan mengandung bahan benzena, yang diduga berpotensi menyebabkan kanker.
Menanggapi soal penarikan produk dry shampoo itu, pihak manajemen PT Unilever Indonesia mengatakan, Unilever AS dan Kanada secara sukarela menarik kode lot produksi spesifik dari dry shampoo.
Baca Juga: Catat! BSU Tahap 7 Cair di Kantor Pos, Simak Syarat dan Cara Cek Penerima di Link bsu.kemnaker.go.id
Seperti diketahui dan ramai diberitakan, sejumlah produk yang ditarik tersebut seperti, Dry Shampoo Dove, TRESemme, Nexxus, Suave dan TIGI.
Namun demikian, menurut publish yang disampaikan pihak manajeman, bukan sampo cair, yang diproduksi sebelum Oktober 2021 lalu.
Hal itu sebagai upaya kehati-hatian setelah penyelidikan internal dan mengidentifikasi adanya peningkatan kadar benzena.
Baca Juga: Club Brugge vs Porto 0-4, Sang Naga Berpeluang Lolos ke 16 Besar Liga Champions
Evaluasi dampak kesehatan yang dilakukan secara independen menyimpulkan bahwa kadar benzena yang terdeteksi tidak menimbulkan risiko kesehatan.
Oleh karena itu Unilever tidak menggunakan benzena sebagai bahan, dan menerapkan standar keamanan yang tinggi secara global.
Selain itu, Unilever juga membatasi jumlah benzena yang dapat terjadi karena keberadaan alaminya dalam bahan baku tertentu.
Baca Juga: 28 Oktober 2022 Memperingati Hari Apa? Berikut Penjelasannya, Termasuk Hari Animasi Internasional
"Kami senantiasa beroperasi dengan standar kualitas dan keamanan yang ketat," ujar manajemen Unilever, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari laman Unilever, Kamis 27 Oktober 2022.
"Kami selalu mematuhi semua peraturan yang ditetapkan pemerintah Indonesia," sambung pihak manajeman.
Dikatakan, bahwa Unilever Indonesia terus bekerjasama dengan otoritas terkait untuk memastikan produk yang diedarkan di Indonesia aman untuk masyarakat. ***