PR DEPOK - Cut Nyak Dhien adalah salah satu pahlawan Wanita dari Aceh.
Dia adalah sosok Wanita yang taat beragama karena dia adalah anak dari keturunan bangsawan.
Cut Nyak Dhien lahir pada tahun 1948 di kampung Lampadang dan meninggal pada tanggal 6 November 1908 di tempat pengasingannya, sebagaimana dilansir PikiranRakyat-Depok.com.
Baca Juga: Klasemen Akhir MotoGP 2022: Francesco Bagnaia Sabet Gelar Juara Dunia, Fabio Quartararo Runner-Up
Cut Nyak Dhien resmi dinobatkan sebagai pahlawan nasional melalui Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 106 Tahun 1964.
Cut Nyak Dhien adalah seorang perempuan yang memiliki jiwa heroic melawan penjajah dimana pada masanya Aceh perang melawan penjajahan kolonial Belanda.
Ketika, pada tahun 1873 Belanda menyerang Aceh dan dimulailah perang Aceh I dengan Aceh dipimpin oleh Sultan Machmud melawan Belanda yang dipimpin oleh Koler.
Baca Juga: PKH Anak Sekolah Tahap 4 Cair untuk Siswa SD-SMA hingga Rp4,4 Juta, Cek Penerima di Situs Cek Bansos
Dia adalah perempuan tangguh yang mampu menghidupkan semangat juang teman perjuangan dan pengikutnya.
Bahkan, Cut Nyak Dhien terus bergerilya dan menolak menyerah pada penjajah hingga di usianya yang kian senja.
Hingga pada akhirnya Cut Nyak Dhien ditangkap oleh Pang Laot pada tanggal 7 November 1905.
Baca Juga: Bagaimana Cara Memasang STB? Berikut Link Manual Book yang Dapat di Download Gratis
Itu dimana dia bekerja sama dengan penjajah Belanda. Lalu, Cut Nyak Dhien diasingkan ke Sumedang.
Cut Nyak Dhien pertama kali menikah dengan Teuku Umar dengan alasan karena Teuku Umar adalah calon suami yang mengizinkannya untuk ikut berperang.
Lalu, kemudian Teuku Umar meninggal di medan perang dan akhirnya Cut Nyak Dhien lah yang memimpin pasukan Aceh melawan Belanda.
Baca Juga: BPNT November 2022 Diberikan pada Penerima yang Penuhi Syarat Ini, Segera Cek di Sini
Belanda pun dibuat pusing oleh Cut Nyak Dhien sehingga untuk mengejar Cut Nyak Dhien Belanda banyak mengeluarkan uang dan tenaga sehingga banyak pasukannya yang tewas.***