PR DEPOK - Sekjen DPP PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, membantah kabar yang beredar di berbagai media bahwa PDIP saat ini sedang mencoblos lima nama sebagai calon presidennya untuk pemilihan presiden 2024.
"Info dari mana lima nama capres, Enggak benar itu kabar. Semua nama capres hanya di kantong Bu Mega," ujar Hasto sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Antara.
Hasto menambahkan, calon presiden yang didukung PDIP adalah gerombolan mereka yang berprestasi, bukan mereka yang mampu memoles diri.
Sebelumnya, Sabtu 28 Januari 2023 dalam rangka memperingati 50 tahun PDI Perjuangan (HUT) dan hari ulang tahun Presiden PDIP Megawati Soekarnoputri di Bandung, Jawa Barat, Hasto mengumumkan nama-nama calon presiden dari partai politik peserta pemilu 2024.
Pilkada bernomor urut 3 ini sudah di kantong presiden PDIP Megawati Soekarnoputri.
“Mbak Puan sendiri menyatakan bahwa nama calon sudah ada di kantong Ibu Mega. Jadi kita tinggal menunggu waktu yang tepat saja," ujarnya.
Ia juga mengatakan, Megawati Soekarnoputri akan mengumumkan langsung calon presiden dan wakil presiden (cawapres) PDIP untuk pemilu 2024.
Baca Juga: Dana PIP Kemdikbud 2023 Belum Dicairkan? Klik Segera pip.kemdikbud.go.id
"Nantinya calon presiden dan wakil presiden Megawati Soekarnoputri akan melakukannya dengan melihat kemauan partai, suasana kerohanian masyarakat, peta politik, kerjasama politik dan juga hasil koordinasi," katanya.
Sebagai informasi PDIP merupakan partai pemenang pemilu 2 periode lalu bersama capresnya Joko Widodo.
PDIP diwacanakan akan kembali raih kemenangan di 2024 mendatang berdasarkan hasil jajak pendapat yang dilakukan berbagai lembaga.
PDIP memang selalu digadang-gadang akan meraih banyak suara dalam pemilihan anggota DPR.
Selain peluang dan popularitas PDIP yang tinggi untuk memenangkan pemilu 2024, wajar jika banyak yang menunggu siapa yang akan menjadi capres.
PDIP juga menjadi satu-satunya partai politik peserta pemilu 2024 yang bisa mendaftarkan calon presiden dan wakil presiden di KPU non-koalisi.
Pasalnya, mereka meraih 20 persen kepemilikan kursi DPR atau 25 persen suara nasional dari hasil pemilu sebelumnya.***