PR DEPOK - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menginformasikan potensi cuaca di sejumlah wilayah di Indonesia. Hujan lebat hingga angin kencang diprediksi bakal terjadi pada Jumat, 31 Maret 2023.
Menurut BMKG, potensi hujan lebat dengan intesitas lebih dari 50 milimeter per hari bakal terjadi di sejumlah wilayah seperti Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur.
Hal serupa (hujan lebat) pun bakal terjadi di beberapa wilayah seperti Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.
Selain hujan lebat, BMKG juga memprediksi potensi hujan yang disertai kilat. Beberapa wilayah yang akan mengalami kondisi ini adalah Provinsi Jambi, Sumatera Selatan, Jawa Barat, DKI Jakarta, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur.
Baca Juga: Jadwal Sholat dan Buka Puasa untuk Kota Bandung Hari Ini Jumat, 31 Maret 2023
Selain itu, ada Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Maluku, dan Papua Barat.
Adapun untuk potensi terjadinya angin kencang, menurut BMKG, bakal menghampiri beberapa eilayah seperti Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, Yogyakarta, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Selatan.
Disamping potensi hujan lebat, hujan disertai kilat dan angin kencang, BMKG juga menginformasikan terkait terjadinya sirkulasi siklonik.
Keadaan yang demikian terjadi di wilayah seperti Kalimantan Barat, perairan utara Maluku Utara dan Laut Banda. Sirkulasi siklonik ini, kata BMKG, membentuk daerah konvergensi memanjang di Laut Natuna, Laut Halmahera, Laut Banda, dan Laut Flores.
Baca Juga: Lirik Lagu Home oleh NMIXX
Daerah konvergensi lain juga memanjang dari Samudera Hindia barat dekat Bengkulu hingga Lampung, dari Kalimantan Barat hingga Sulawesi Barat, dari Laut Jawa hingga selat Makassar, dari Laut Sulu hingga Laut Sulawesi, dari Laut Flores hingga Laut Arafuru, dan di Laut Banda serta daerah pertemuan angin (konfluensi) di pesisir barat Sumatera, Pesisir selatan Jawa bagian barat, dan Maluku.
Kondisi yang demikian, kata BMKG, bisa mengeskalasi potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik, dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.***