Daftar Pahlawan Emansipasi Wanita Selain Kartini, Salah Satunya Raden Dewi Sartika

21 April 2023, 07:54 WIB
Raden Dewi Sartika, salah satu pahlawan emansipasi wanita. /Portal Bandung Timur/heriyanto/

PR DEPOK - Masyarakat Indonesia khususnya pelajar pasti sudah tahu bahwa setiap tanggal 21 April diperingati sebagai Hari Kartini.

Hari Kartini diperingati sebagai wujud penghargaan atas jasanya dalam memperjuangkan kesetaraan hak-hak kaum perempuan. Oleh karenanya ia disebut sebagai pahlawan emansipasi wanita.

Namun, tahukah kamu bahwa sebenarnya masih ada pahlawan emansipasi wanita selain Kartini? Pahlawan tersebut salah satunya Raden Dewi Sartika.

Baca Juga: BPNT Maret dan April 2023 Sudah Cair, Cek Saldo KKS dan Tarik Tunai Uang Rp400.000 untuk Lebaran

Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari budaya.jogjaprov.go.id, berikut daftar pahlawan emansipasi wanita selain Kartini

1. Nyi Akhmad Dahlan (1872-1946) atau Siti Walidah

Siti Walidah adalah tokoh emensipasi perempuan sekaligus istri dari pendiri organisasi Muhammadiyah, Ahmad Dahlan yang juga seorang Pahlawan Nasional Indonesia.

Nyi Akhmad Dahlan merupakan tokoh penting dalam Muhammadiyah dan Aisiyah. Beliau pelopor dalam pembangunan organisasi tersebut.

Baca Juga: Ini Makna Lebaran dan Idul Fitri, Ternyata Ada Perbedaan dari Artinya, Apa Itu?

Perjuangan Muhammadiyah dan Aisiyah periode 1923-1946 dijiwai dan ditentukan sebagian besar oleh Nyai Ahmad Dahlan.

2. Maria Walanda Maramis (1872-1924)

Kedua ada Maria Walanda Maramis, seorang Pahlawan Nasional Indonesia karena usahanya untuk mengembangkan keadaan wanita di Indonesia pada permulaan abad ke-20.

Beberapa upaya yang ia kerahkan yaitu dengan mendirikan organisasi Percintaan Ibu Kepada Anak Temurunnya (PIKAT) tahun 1917 di Manado.

Baca Juga: Download 15 Link Twibbon Hari Raya Idul Fitri 2023 Gratis, Bagikan di Media Sosial

Selain itu, Walanda juga sukses memperjuangkan hak pilih perempuan pertama dalam Badan Perwakilan Minahasa pada 1921.

3. Raden Dewi Sartika

Lahir tahun 1884 dan meninggal dunia pada 1947, Raden Dewi Sartika adalah tokoh perintis pendidikan untuk kaum wanita. Ia diakui sebagai Pahlawan Nasional oleh Pemerintahan Indonesia pada tahun 1966.

Dewi Sartika mendirikan sekolah bagi kaum perempuan Bernama Sekolah Isteri di Pendopo Kabupaten Bandung.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Libra, Scorpio, dan Sagitarius Jumat, 21 April 2023: Stres Pekerjaan Meningkat

Sekolah tersebut kemudian direlokasi ke Jalan Ciguriang dan berubah nama menjadi Sekolah Kaoetamaan Isteri pada tahun 1910. Ia mengajarkan membaca, menulis, berhitung, Pendidikan agama dan berbagai keterampilan.

4. Hajjah Rasuna Said (1910-1965)

Rasuna Said adalah seorang pejuang kemerdekaan Indonesia dan juga merupakan pahlawan nasional.

Seperti Kartini, ia juga memperjuangkan adanya persamaan hak antara pria dan wanita. Rasuna mendirikan perguruan putri untuk menyebar luaskan gagasan-gagasan.

Baca Juga: Hari Kartini 21 April 2023: Ini 10 Quotes Inspiratif Raden Ajeng Kartini 'Habis Gelap Terbitlah Terang'

Ia juga membuat majalah mingguan "Bersama Menara Poeteri" yang banyak mengangkat tema soal perempuan. Meski begitu, sasaran pokoknya adalah memasukkan kesadaran pergerakan, yaitu anti kolonialisme, ditengah-tengah kaum perempuan.

Sementara itu, Raden Ajeng Kartini sendiri adalah seorang tokoh Jawa dan Pahlawan Nasional Indonesia.

Dia dikenal sebagai pelopor kebangkitan perempuan Pribumi-Nusantara. Kartini berjuang menyamakan hak antara kaum Wanita dengan kaum laki-laki, salah satunya dalam hal pendidikan.

Baca Juga: 20 Ucapan Idul Fitri 2023 untuk Pasangan, Penuh Pesan Bahagia dan Cinta

Ia berusaha mengajarkan cara membaca dan menulis bagi kaum wanita dari usia anak-anak hingga dewasa.

Itu dia daftar pahlawan emansipasi wanita selain Raden Ajeng Kartini. Semoga menambah wawasan kita semua.***

 
Editor: Nur Annisa

Tags

Terkini

Terpopuler