BMKG: Suhu Panas di Indonesia Bukan Merupakan Gelombang Panas

25 April 2023, 14:41 WIB
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, cuaca panas belakangan ini yang terjadi di Indonesia bukanlah gelombang panas atau “heatwave”.* /Pixabay/geralt/

PR DEPOK - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati mengatakan, cuaca panas belakangan ini yang terjadi di Indonesia bukanlah gelombang panas atau “heatwave”.

 

Namun, BMKG menghimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan tidak panik terhadap fenomena gelombang panas atau “heatwave” ini.

Diketahui, gelombang panas atau “heatwave” dapat dijelaskan dengan dua penjelasan yang saling melengkapi, yaitu secara karakteristik fenomena dan indikator statistik suhu kejadian.

Mengacu dua penjabaran tersebut, cuaca panas di Indonesia bukan merupakan kategori gelombang panas.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Taurus Besok, 26 April 2023: Seseorang Akan Tertarik Padamu Karena Kemurahan Hatimu

“Fenomena udara panas yang terjadi di Indonesia belakangan, jika ditinjau secara lebih mendalam dengan penjelasan diatas secara karakteristik fenomena maupun secara indikator statistik pengamatan suhu, tidak termasuk kedalam kategori gelombang panas, karena tidak memenuhi kondisi-kondisi tersebut,” ujar Dwikorita dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari BMKG.

Secara karakteristik fenomena, suhu panas yang terjadi di wilayah Indonesia merupakan fenomena akibat dari adanya gerak semu matahari yang merupakan suatu siklus yang biasa dan terjadi setiap tahun, sehingga potensi suhu udara panas seperti ini juga dapat berulang pada periode yang sama setiap tahunnya.

 

Sementara secara indikator statistik pengamatan suhu kejadian, di Indonesia mengalami lonjakan suhu maksimum yang mencapai 37,2°C melalui pengamatan stasiun BMKG di Ciputat. Kenaikan suhu pada pekan lalu tersebut hanya terjadi satu hari saja tepatnya pada tanggal 17 April 2023.

“Suhu tinggi tersebut sudah turun dan kini suhu maksimum teramat berada dalam kisaran 34 hingga 36°C di beberapa lokasi. Variasi suhu maksimum 34°C - 36°C untuk wilayah Indonesia masih dalam kisaran normal klimatologi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya” ucapnya.

Baca Juga: The Secret Romantic Guesthouse Episode 12 Sub Indo, Cek Link Nonton, Sinopsis, dan Jadwal Tayang di Sini

Ia melanjutkan, secara klimatologis, dalam hal ini untuk wilayah DKI Jakarta, bulan April-Mei-Juni adalah bulan-bulan di masa suhu maksimum mencapai puncaknya, selain Oktober dan November.

Sebelumnya, masyarakat merasa belakangan ini cuaca di Indonesia sangat panas. Hal itu merupakan dampak fenomena gelombang panas. Kondisi itu terjadi pada sebagian besar negara-negara di Asia Selatan.

 

Badan Meteorologi di negara-negara Asia seperti Bangladesh, Myanmar, India, China, Thailand, dan Laos telah melaporkan kejadian suhu panas lebih dari 40°C yang telah berlangsung beberapa hari belakangan dengan rekor-rekor baru suhu maksimum di wilayahnya.

Suhu panas bulan April di wilayah secara klimatologis dipengaruhi oleh gerak semu matahari. Selain itu, adanya lonjakan panas di wilayah sub-kontinen Asia Selatan dan kawasan Indochina, dan Asia Timur.

Baca Juga: 6 Rekomendasi Tempat Wisata Seru di Garut dan Tasikmalaya yang Bisa Dikunjungi Bersama Keluarga saat Liburan

Atas fenomena “heatwave” para pakar iklim menyimpulkan bahwa tren pemanasan global dan perubahan iklim yang terus terjadi hingga saat ini berkontribusi menjadikan gelombang panas semakin berpeluang terjadi lebih sering.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Tags

Terkini

Terpopuler