Kata Pengamat Politik soal Pencapresan Ganjar Pranowo: Sarat Skenario Drama dan Dipenuhi Setting Agenda

25 April 2023, 15:50 WIB
Ini kata pengamat politik soal penunjukkan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden dari PDIP. /YouTube PDI Perjuangan

PR DEPOK - Dr. Muhammad Iqbal, seorang pengamat politik dari Universitas Jember, mengemukakan bahwa penunjukan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden disoroti olehnya sebagai sebuah tindakan politik drama yang dilakukan oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

 

Menurutnya, tindakan Ketua Umum PDIP, Megawati, dalam menunjuk Ganjar Pranowo semakin mengukuhkan bahwa panggung politik demokrasi Indonesia diwarnai dengan berbagai skenario dramatis dan strategi-setting agenda yang diusung oleh partai politik.

Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Dr. Muhammad Iqbal di Jember, Jawa Timur, pada hari Senin, seperti dikutip PikiranRakyat-Depok.Com dari ANTARA.

Melalui penunjukan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden oleh Ketua Umum PDIP Megawati, terlihat semakin jelas bahwa politik demokrasi di Indonesia sarat dengan skenario drama dan dipenuhi strategi setting agenda," katanya menjelaskan.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Aries, Taurus, dan Gemini Besok Rabu, 26 April 2023: Siap-siap Dapat Bantuan Tak Terduga

Menurutnya, PDIP sangat sadar akan orientasi memperpanjang kekuasaannya dan oleh karena itu harus secara cermat mempertahankan popularitas dan opini publik agar tetap berfokus pada Ganjar.

Dalam menghadapi momen-momen penting dalam komunikasi politik, PDIP berusaha memastikan bahwa elektabilitas Ganjar tetap berada di puncak selama lima tahun dari 2019 hingga menjelang 2024.

Dia juga menyatakan bahwa "drama playing victim" yang dilakukan oleh PDIP dengan menjadikan Ganjar sebagai "korban teraniaya" sesuai dengan strategi perang Sun Tzu yang terbukti efektif dalam memanipulasi situasi demi meraih kepercayaan dan simpati dari publik.

Menurutnya, PDIP mengadopsi setidaknya tujuh strategi yang secara sengaja memainkan narasi "konflik" dengan kader partai sendiri yang juga menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah, yaitu Ganjar Pranowo.

Baca Juga: The Secret Romantic Guesthouse Episode 12 Sub Indo, Cek Link Nonton, Sinopsis, dan Jadwal Tayang di Sini

Tujuh narasi drama politik tersebut meliputi tindakan PDIP pada Oktober 2022 ketika mereka mengunggah swafoto Ganjar sebagai calon presiden seolah-olah berlawanan dengan Puan Maharani, yang merupakan keturunan Soekarno, serta tindakan Megawati Soekarnoputri dalam memberikan titahnya.

Puncaknya terjadi pada akhir Maret 2023 ketika PDIP menolak tim Israel dan membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.

Menurut pengajar dari FISIP Universitas Jember, ketujuh narasi drama politik ini sengaja dimainkan oleh PDIP untuk memenangkan simpati publik dan memengaruhi percakapan publik.

Ketika dilakukan survei, hampir semua lembaga survei selama empat tahun terakhir menempatkan Ganjar Pranowo di posisi tertinggi sebagai calon presiden karena publik telah dipengaruhi oleh narasi-narasi yang dimainkan oleh PDIP.

Baca Juga: Resep Gulai Daging Sapi, Enak dan Mudah Dibuat di Rumah

Dia mengungkapkan bahwa rencana PDIP untuk mencalonkan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden dan bukan Puan Maharani telah dipertimbangkan sejak awal sebagai bagian dari strategi komunikasi politik.

Namun, ia juga menyatakan bahwa Ganjar Pranowo memiliki popularitas, kapasitas, dan elektabilitas yang jauh lebih superior dibandingkan dengan Puan Maharani, sebuah fakta yang dikenali oleh Megawati dan para elit PDIP.

Untuk menghadapi lawan sekelas Prabowo Subianto dan Anies Baswedan, tantangan yang dihadapi oleh Ganjar dan PDIP tidaklah mudah.

Oleh karena itu, strategi dan skenario yang memainkan narasi dan drama dirancang sejak awal untuk menjaga citra dan mendapatkan dukungan elektoral yang cukup.***

Editor: Tesya Imanisa

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler