Mengenal Lebaran Mandura, Tradisi Sepekan Setelah Idul Fitri di Sulawesi Tengah yang Berlangsung Meriah

29 April 2023, 12:30 WIB
Ilustrasi lebaran. Berikut ini merupakan informasi soal Lebaran Mandura, yang merupakan tradisi sepekan setelah Idul Fitri di Sulawesi Tengah. /Antara/Maulana Surya/

PR DEPOK - Ratusan warga di Kelurahan Baru, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu, Sulawesi Tengah, melaksanakan acara Lebaran Mandura 7 Syawal pada malam Jumat 28 April 2023 setelah perayaan Idul Fitri 1444 Hijriah.

Setiap tahun, masyarakat setempat mengadakan acara ini selama seminggu setelah Idul Fitri. Mandura, makanan khas suku Kaili, terbuat dari beras ketan dan disajikan khusus untuk perayaan Idul Fitri.

Dikutip dari Antara oleh PikiranRakyat-Depok.Com, Ketua Adat Kampung Baru, Husen Saleh, menjelaskan bahwa Mandura terdiri dari tiga warna dengan makna masing-masing.

Warna merah, misalnya, melambangkan keberanian untuk menegakkan kebenaran dan mampu mengakui kesalahan. Pada saat Idul Fitri, warna ini diartikan sebagai ajakan untuk saling merangkul dan memaafkan satu sama lain.

Baca Juga: 10 Link Twibbon Hari Buruh Internasional 1 Mei 2023

Husen melanjutkan penjelasannya, mengatakan bahwa warna putih pada Mandura melambangkan kesucian dan keikhlasan hati, sehingga segala kesalahan dapat saling dimaafkan secara ikhlas.

Sedangkan warna hitam melambangkan keadilan dan kejujuran. Husen menambahkan bahwa Tradisi Lebaran Mandura bertujuan sebagai sarana untuk mempererat tali silaturahmi di antara warga setelah perayaan Idul Fitri 1444 Hijriah.

Dia menyatakan bahwa seiring berjalannya waktu, Festival Kampung Baru Fair yang digagas oleh para pemuda-pemudi Kelurahan Baru kemudian digabungkan dengan Tradisi Lebaran Mandura.

Baca Juga: Terganggu dengan Suara Murottal Al Quran, WNA Asal Australia ini Ludahi Imam Masjid di Buahbatu, Bandung

Rangkaian acara Lebaran Mandura dimulai pada sore Jumat 28 April 2023 dengan masyarakat melakukan pawai Mandura. Puluhan warga, termasuk pengendara kendaraan roda dua dan roda empat, juga mengikuti pawai tersebut hingga selesai.

Acara dimulai dengan satu unit mobil pick-up yang berisi ratusan Mandura yang dirapihkan dalam bentuk piramida dan dihiasi dengan berbagai pernak-pernik agar terlihat menarik.

Kemudian, mobil tersebut membawa Mandura berkeliling di sekitar Kelurahan Baru, Kota Palu. Pada pukul 19.30 WITA, rangkaian acara dilanjutkan dengan warga setempat melakukan pawai obor.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Gemini, Taurus, dan Aries Besok 30 April 2023: Kamu akan Terima Banyak Rezeki

Ketua Panitia, Akbar, menyatakan bahwa pawai Mandura dan pawai obor adalah tradisi khas masyarakat Kota Palu, terutama di Kelurahan Baru, untuk memeriahkan Lebaran Mandura.

Dia berharap bahwa semakin banyak orang yang mengenal Mandura, makanan khas suku Kaili, melalui acara ini.

Wakil Wali Kota Palu, Reny A Lamadjido, memberikan penghargaan kepada warga Kampung Baru karena telah mempertahankan dan melestarikan tradisi Lebaran Mandura, serta mengapresiasi keterlibatan masyarakat dalam acara tersebut.

Baca Juga: 8 Daftar Drama Korea Tayang di Bulan Mei 2023, Ada Run Into You, All That We Loved, hingga Black Knight

Dia menjelaskan bahwa kegiatan tersebut telah dimasukkan dalam kalender pariwisata oleh Dinas Pariwisata Kota Palu untuk memperkenalkan keanekaragaman budaya daerah.

Wakil Wali Kota Palu juga mengajak warga setempat untuk menghidupkan kembali budaya gotong royong karena budaya tersebut merupakan hal yang sangat penting bagi bangsa Indonesia.

Kampung Baru Fair, yang merupakan tradisi tahunan bagi masyarakat Kampung Baru setelah Lebaran, diadakan untuk kedelapan kalinya.

Kegiatan tersebut memiliki nuansa religi dan melibatkan setidaknya 20 Unit Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) serta beberapa kegiatan menarik lainnya. Kegiatan ini akan berlangsung selama tiga hari, mulai dari tanggal 28 hingga 30 April 2023.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler