PR DEPOK - Lebaran Ketupat adalah salah satu tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia saat merayakan Hari Raya Idul Fitri, yang juga dikenal sebagai Lebaran.
Khusus masyarakat Jawa, Lebaran Ketupat disebut juga Riyoyo Kupat. Lebaran Ketupat biasanya dilaksanakan pada hari kedelapan atau kesembilan hari raya Idul Fitri, yang artinya pada 8 Syawal dengan ditandai memakan Ketupat.
Awalnya, Lebaran Ketupat hanya dilakukan di Jawa sebelum menyebar di beberapa wilayah di Indonesia. Tradisi ini diperkenalkan oleh seorang wali Songo Sunan Kalijaga.
Lebaran Ketupat adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan momen ketika keluarga dan kerabat berkumpul untuk saling bersilaturahmi, saling memaafkan, dan berbagi kebahagiaan di Hari Raya Idul Fitri. Tradisi ini melibatkan menyajikan hidangan ketupat sebagai bagian dari hidangan khas lebaran.
Ketupat memiliki makna simbolis dalam tradisi Lebaran, di mana bentuk segi enam yang padat melambangkan kesatuan, kebersamaan, dan kebulatan hati dalam merayakan kemenangan setelah menjalani ibadah puasa selama sebulan penuh. Ketupat juga melambangkan kesederhanaan dan rasa syukur atas berkah yang diberikan.
Selama Lebaran Ketupat, keluarga dan kerabat biasanya berkumpul untuk saling bertukar kunjungan, mengucapkan salam Idul Fitri, dan saling memaafkan.
Baca Juga: Soal Berita Adanya Zat Berbahaya, PT Indofood CBP Pastikan Semua Produk Indomie Aman Dikonsumsi