Kata 'Cawe-cawe' Trending usai Diucapkan Jokowi, Ini Arti dan Tanggapan Para Tokoh Publik

30 Mei 2023, 18:34 WIB
Berikut arti dan tanggapan para tokoh politik usai Jokowi mengucapkan kata 'cawe-cawe' hingga trending.* /Dok. Setpres

PR DEPOK - Kata 'cawe-cawe' saat ini menjadi trending topic di Twitter zona Indonesia. Jika ditelusuri, banyak tokoh dan pejabat publik turut mengomentari soal 'cawe-cawe.'

 

Kata 'cawe-cawe sendiri berawal dari pernyataan Presiden RI Joko Widodo yang mengaku dirinya akan melakukan cawe-cawe dalam politik untuk kepentingan negara.

Pernyataan Jokowi ini lantas mendapat banyak sorotan. Salah satunya ada anggota Komisi III DPR RI Hinca Pandjaitan yang menyebut sikap cawe-cawe secara psikologis tentu akan mempengaruhi independensi kerja-kerja lembaga yang akan terlibat dalam pelaksanaan Pemilu 2024.

"Distraksi tak langsung itu hanya membuat posisi para calon presiden yang akan berkontestasi tidak pada baris yang sejajar di garis start," kata dia dari Twitter @hincapandjaitan yang dikutip PikiranRakyat-Depok.com pada Selasa, 30 Mei 2023.

Baca Juga: Ngaku Tak Punya Visi Misi Nyaleg, Aldi Taher: Cuma Pengen Ngajak Anggota DPR Baca Al Quran

Termasuk, kata dia, dalam kasus Presiden yang juga sebagai kader partai, tapi tetap harus diingat bahwa Jokowi juga seorang negarawan.

"Bijaklah pak, jika anda ingin dikenang sebagai seorang presiden, bukan petugas partai," ujarnya.

 

Kemudian, ada kader PKB Umar Hasibuan yang mengatakan semestinya Presiden Jokowi harus netral dan ini sudah sesuai dengan undang-undang.

"Sedih ya di Istana presiden bilang akan ikut cawe-cawe di Pemilu 2024. Padahal dia harus netral sesuai UU," tulis Umar dari Twitter @Umar_Hasibuan_.

Baca Juga: Paling Top! Ini 7 Tempat Mie Ayam dan Bakso di Sawangan yang Rekomen, Simak Alamatnya

Politisi PSI William A Sarana yang menilai cawe-cawe yang dimaksud oleh Presiden Jokowi adalah memastikan pembangunan tetap berlanjut.

"Kita tidak ingin pemimpin berikutnya tidak melanjutkan apa yang sudah dibangun. Tersisa 13 tahun saja untuk kita menjadi negara maju, keberlanjutan kuncinya," ujar @willsarana.

 

Selain itu, ada mantan kader Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean yang mengklaim bahwa apa yang dilakukan Jokowi sudah benar.

"Sudah benar! Saya berkali-kali mengatakan bahwa Presiden harus turut serta memastikan jalannya masa depan bangsa!" kata Ferdinand di Twitter @ferdinand_mpu.

Baca Juga: Cek Penerima BSU 2023 BPJS Ketenagakerjaan di Sini, Cair Hingga Rp1,2 Juta

Lantas, apa si yang dimaksud dengan cawe-cawe?

Dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari KBBI, cawe-cawe berarti ikut menangani. Cawe-cawe juga bisa diartikan ikut membantu mengerjakan (membereskan, merampung) sesuatu.

 

Diketahui, Presiden Jokowi telah bertemu dengan para pemimpin redaksi (pemred) media massa dan juga pegiat media di Istana Merdeka, Jakarta.

Obrolan itu berlangsung sekitar dua jam dan ditemani oleh Menteri Sekretariat negara Pratikno dan Deputi Bidang Protokol, Pers, dan media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.

Baca Juga: Kabar Baik Soal Kenaikan Gaji PNS, Ini Kata Menkeu Sri Mulyani

"Ya ngobrol saja, ngobrol tentang 'cawe-cawe' pokoknya," kata pemilik kanal Youtube Helmi Yahya Bicara, Helmi Yahya, dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Antara News.

Wapemred Kompas TV Yogi Nugraha juga mengatakan Presiden menekankan perihal momentum Indonesia untuk 13 tahun ke depan.

 

"Jadi Pak Jokowi mengatakan, bahwa bacaan beliau, ya bahwa negara-negara yang punya momentum 13 tahun itu yang akan naik. Setelah itu lepas.

"Kemudian dikaitkan lah dengan soal capres, jadi tadi mengatakan begini 'pemimpin di tahun 2024, 2029 dan 2034 itu sangat krusial untuk mewujudkan 13 tahun’," katanya.

Baca Juga: Rekomendasi Kedai Ramen Enak di Bandung, 7 Tempat Ini Layak Dikunjungi Wisatawan/Warga Lokal

Maka, konteks cawe-cawe yang dimaksud presiden dalam Pemilu 2024 adalah untuk menjaga momentum 13 tahun tersebut demi kepentingan negara.

"Harus 'cawe-cawe' untuk tingkat nasional, dia menggarisbawahi bahwa ini tidak ada kaitan dengan 'abuse of power' sebagai Presiden untuk menjaga bonus demografi dan tidak secara langsung mengatakan 'ini siapa'," ujarnya.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Tags

Terkini

Terpopuler