Inilah Penyebab Elektabilitas Anies Baswedan Terus Menurun

12 Juni 2023, 18:34 WIB
Ini penyebab elektabilitas Anies Baswedan terus menurun. /Instagram @aniesbaswedan

PR DEPOK – Akhir-akhir ini, survei elektabilitas Anies Baswedan menunjukkan tren penurunan. Hal tersebut dapat terlihat dari hasil survei opini publik yang telah dilakukan oleh banyak lembaga.

 

Mengutip hasil survei yang dilakukan oleh Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada Desember lalu dukungan terhadap Anies Baswedan sempat menyentuh 28,1 persen. Jumlah tersebut menurun cukup drastis pada awal Mei 2023 ke angka 19,7 persen.

Menurut Prof. Saiful Mujani, pelemahan suara Anies Baswedan terjadi akibat dua hal utama. Pertama, posisi ideologisnya yang secara umum berbeda dengan publik Indonesia. Kedua adalah meningkatnya persepsi publik terhadap kepuasan kinerja presiden Joko Widodo di bidang ekonomi.

Dalam konteks Anies Baswedan, Ideologi yang dimaksud adalah kecenderungannya terhadap politik islam. Hal ini berseberangan dengan sentimen yang dimiliki oleh pemilih Indonesia.

Baca Juga: 6 Pilihan Nasi Goreng di Brebes yang Rasanya Mantap, Ini Lokasinya

“Sentimen ideologis pemilih Indonesia adalah lebih cenderung Pancasila, bukan politik Islam… Jadi kalau ditanya publik Indonesia itu ideologinya apa? Ideologinya adalah Pancasila yang moderat,” Ungkap prof. Saiful.

Anies dinilai belum mampu untuk menunjukkan bahwa dirinya sejalan dengan posisi umum pemilih Indonesia yang lebih menghendaki ideologi Pancasila. Hal inilah yang menyebabkan Anies tidak dapat berkembang secara electoral.

Oleh karena itu prof. Saiful memberikan saran agar Anies dapat membuktikan dan menjelaskan kepada masyarakat Indonesia bahwa ia memiliki ideologi yang sejalan dengan publik Indonesia.

Alasan kedua dari menurunnya elektabilitas Anies Baswedan adalah meningkatnya persepsi publik terhadap kepuasan kinerja presiden Joko Widodo di bidang ekonomi.

Baca Juga: Kementerian Agama Bakal Gelar Sidang Isbat Penetapan Idul Adha 1444 H

Menurut Prof. Saiful, elektabilitas Anies Baswedan menjadi lebih lemah karena dalam enam bulan terakhir, terjadi peningkatan kepuasan terhadap kinerja presiden Joko Widodo yang sebelumnya sekitar 70 persen di akhir tahun 2022 menjadi sekitar 80 persen di pertengahan tahun 2023.

Hal ini berkaitan erat dengan tema koalisi perubahan yang saat ini diusung oleh Anies. Publik merasa bahwa tema perubahan yang diusung Anies tidaklah tepat karena nyatanya publik puas dengan kinerja Presiden.

“Evaluasi positif atas kinerja Jokowi memiliki efek negatif pada elektabilitas Anies. Karena itu, positioning Anies dalam hal ini keliru karena tingkat kepuasan publik pada Jokowi mengalami kenaikan,” ungkap Guru Besar Ilmu Politik UIN Jakarta tersebut.

Partai-partai pengusung Anies yang turut menyuarakan perubahan terlihat semakin kontra dengan pemerintah. Hal inilah yang menciptakan anggapan bahwa Anies tidak sejalan dengan pemerintahan saat ini.***

Editor: Tesya Imanisa

Sumber: Saiful Mujani

Tags

Terkini

Terpopuler