Pemindahan Ibu Kota ke Kalimantan Ditunda Akibat Pandemi, Batu Pertama Akan Diletakan Tahun 2022

20 Agustus 2020, 13:02 WIB
ILUSTRASI pemindahan ibu kota Jakarta.*/ DOK. PIKIRAN RAKYAT /DOK. PIKIRAN RAKYAT/

PR DEPOK – Wacana pemindahan Ibu Kota Indonesia terpaksa mengalami penundaan akibat pandemi virus corona. Kebijakan tersebut disampaikan oleh Menter Perencanaan Pembangunan Nasional, Suharso Monoarfa.

“Proyek Presiden Joko Widodo yakni pemindahan ibu kota dari Jakarta ke pulau Kalimantan senilai 33 miliar dollar harus tertunda demi berjuang untuk mengendalikan pandemi virus corona,” tutur Suharso Monoarfa.

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Reuters, tahap pembangunan gedung-gedung yang awalnya direncanakan untuk kota baru juga harus ditunda hingga Indonesia mendapatkan titik terang dari pandemi Covid-19.

“Kami jadikan pemulihan ekonomi serta penanggulangan pandemi sebagai prioritas utama,” tutur Suharso Monoarfa dalam wawancara yang disiarkan pada Selasa, 18 Agustus 2020.
Suharso Monoarfa mengatakan bahwa keputusan terkait pemindahan ibu kota baru akan dilakukan setelah situasi dinilai membaik.

Baca Juga: Diterpa Rumor Asusila, Berikut Deretan Prestasi Adhisty Zara Sebagai Aktris Muda yang MultitalentaBaca Juga: Diterpa Rumor Asusila, Berikut Deretan Prestasi Adhisty Zara Sebagai Aktris Muda yang Multitalenta

Lebih lanjut, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional itu menjelaskan, agenda peletakan batu pertama kemungkinan besar ditunda hingga tahun 2022 atau bahkan 2023, mengingat pemerintah sedang berupaya menemukan dan mendistribusikan vaksin Covid-19 bagi hampir 270 juta penduduk yang tersebar di penjuru tanah air.

Selain itu, proses pembangunan istana negara dan bangunan penunjang lainnya yang semula direncanakan mulai pada tahun 2021, bersamaan dengan peningkatan bandara, pelabuhan laut, dan pembangunan akses jalan di kawasan hutan kini dialokasikan untuk menjadi kota pintar baru.

Sementara para Pegawai Negeri Sipil (PNS) akan mulai disebar dan dipindahkan pada tahun 2024 mendatang, bertepatan dengan tahun terakhir masa jabatan periode kedua Presiden Joko Widodo.

Baca Juga: Tak Bisa Dipenuhi Oleh Tubuh, Berikut 3 Manfaat Vitamin A yang Baik untuk Tumbuh Kembang Balita

Joko Widodo meluncurkan proyek pemindahan PNS tersebut tahun lalu sebagai upaya mengurangi kepadatan di wilayah Jakarta.

Hingga saat ini, penduduk Jakarta tercatat sebanyak 10 juta jiwa. Jumlah tersebut tentu mengakibatkan sejumlah masalah sosial antara lain pada kemacetan lalu lintas, banjir rutin, dan dataran yang semakin turun karena ekstraksi air tanah yang berlebihan.

“Proyek besar seperti pemindahan ibu kota memang biasanya akan membawa dampak positif bagi perekonomian. Namun, saat ini fokus pada virus corona yang tampaknya lebih mendesak,” kata Wellian Wiranto, seorang ekonom di OCBC Bank.

Dengan demikian, Indonesia tidak bisa memindahkan ibu kota sekarang karena tekanan pandemi pada anggaran nasional yang menyebabkan defisit fiskal membengkak.

Baca Juga: Resmi Diusung Partai Demokrat, Joe Biden Yakin Bisa Atasi Masalah dan Pulihkan Citra Amerika Serikat

“Penurunan tersebut dapat berlangsung lebih lama dari perkiraan yang diantisipasi pemerintah, yakni bisa berlangsung hingga paruh kedua 2021,” tutur Enny Sri Hartati dari Institute for Development of Economics and Finance.

Enny menyebut siapapun yang membicarakan proyek ibu kota baru selama masa pandemi, orang tersebut telah kehilangan akal sehatnya.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler