Pengamat Sebut Yenny Wahid Cawapres Representasi NU: Keturunan Langsung...

3 Juli 2023, 11:19 WIB
Zannuba Ariffah Chafsoh atau yang lebih dikenal dengan Yenny Wahid. /ANTARA/Muhammad Zulfikar./

PR DEPOK - Menurut pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, Zannuba Ariffah Chafsoh atau yang lebih dikenal sebagai Yenny Wahid, adalah kandidat yang menarik untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres) yang mewakili Nahdlatul Ulama (NU) dan sekaligus tokoh perempuan.

Dalam dunia politik, Yenny Wahid adalah seorang politisi perempuan yang memiliki ikatan keluarga langsung dengan pendiri Nahdlatul Ulama (NU). Hal ini tentu akan mendapatkan dukungan yang kuat dari para Nahdliyin, terutama kalangan NU kultural, terlepas dari siapa pun yang menjadi pasangannya.

Sebagai Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang menyatakan bahwa Yenny Wahid merupakan sosok yang paling rasional dan berpotensi untuk maju dalam Pemilihan Presiden 2024.

Baca Juga: Tips Cara Belajar Agar Sampai ke Otak dengan Cepat

Yenny, yang juga merupakan putri dari Presiden Keempat, KH. Abdurrahman Wahid, dapat memperkuat pasangannya terutama dalam isu-isu sosial dan keagamaan.

"Yenny Wahid ini politisi perempuan. Dia memiliki garis keturunan langsung dari pendiri Nahdlatul Ulama (NU). Tentu ini dapat mendongkrak suara dari kaum Nahdliyin terutama kalangan NU kultural bagi siapa pun pasangannya," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Antara, pada Minggu.

Selain itu, Yenny Wahid juga diyakini dapat memperkuat pasangannya di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur, yang merupakan provinsi-provinsi dengan jumlah suara terbanyak, selain Jawa Barat dan Banten.

Baca Juga: 10 Link Foto Landscape Indah yang Cocok dijadikan Wallpaper, Unduh di Sini

"Jawa Timur dan Jawa Tengah adalah basis dari NU atau Islam tradisional. Oleh karena itu, sangat masuk akal untuk melibatkan Mbak Yenny jika ingin meraih dukungan di wilayah ini," tambahnya.

Ujang juga menyebutkan bahwa Yenny Wahid, yang saat ini tidak terafiliasi dengan partai politik manapun, akan mendapatkan keuntungan. Selain itu, dia akan lebih mudah diterima oleh partai-partai koalisi.

Diungkapkan Yeni, sebagai seorang tokoh independen, Yenny lebih mudah diterima oleh partai-partai koalisi. Semua koalisi ini hanya perlu menentukan cawapres, di mana setiap partai menyodorkan nama atau kader mereka masing-masing. Dalam situasi seperti ini, Yenny lebih mudah diterima karena tidak terikat dengan partai politik mana pun.

Baca Juga: Bintang King the Land Yoona SNSD dan Lee Junho 2PM Dikabarkan Pacaran!

"Yenny Wahid representasi Nahdliyin. Meskipun secara struktural NU cenderung netral. Tapi, dengan menggaet Yenny Wahid sebagai cawapres maka pasangannya akan dikuatkan dengan isu agama. Apalagi NU ini kan dikenal Islam yang moderat dan mengedepankan keindonesiaan dan kebangsaan," jelasnya.

Berdasarkan jadwal yang ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, pendaftaran calon presiden dan wakil presiden akan dimulai pada tanggal 19 Oktober hingga 25 November 2023.

Terkait hal ini, Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu) menyatakan bahwa pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik yang memenuhi persyaratan perolehan kursi minimal 20 persen dari total jumlah kursi di DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.

Baca Juga: 6 Tempat Bakso Paling Maknyus di Kendari, Cek Alamat dan Jam Bukanya di Sini

Saat ini, terdapat 575 kursi di parlemen, sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden dalam Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Alternatif lainnya adalah pasangan calon yang didukung oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.

Dalam upaya memperkuat representasi Nahdlatul Ulama (NU) dan tokoh perempuan, Yenny Wahid muncul sebagai alternatif cawapres yang unik dan menarik. Sebagai politisi perempuan dengan garis keturunan langsung dari pendiri NU, Yenny Wahid memiliki potensi untuk mendapatkan dukungan kuat dari Nahdliyin.

Dengan isu-isu sosial dan keagamaan sebagai fokus utama, serta kekuatan politik di Jawa Tengah dan Jawa Timur, Yenny Wahid dapat menjadi kandidat yang berpengaruh dalam Pemilihan Presiden 2024.

Baca Juga: Daftar 6 Pilihan Tempat Mie Ayam Paling Nikmat dan Lekoh di Banjarnegara, Berikut Alamatnya

Sebagai tokoh independen, Yenny juga memiliki kemudahan dalam diterima oleh partai-partai koalisi. Dengan demikian, kehadiran Yenny Wahid memberikan dimensi baru dalam dinamika politik Indonesia.***

Editor: Dini Novianti Rahayu

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler