PR DEPOK - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menyatakan kasus perdana Antraks tahun 2023, ditemukan di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Hal ini disampaikan Siti Nadia Tarmizi, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI, saat dikonfirmasi ANTARA di Jakarta, Selasa, 4 Juli 2023.
Dilaporkan Kemenkes, sebanyak tiga orang warga meninggal dunia akibat penyakit Antraks di Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta, dengan hasil pemeriksaan melalui genom sekuensing menunjukkan hasil positif Antraks dalam tubuh mereka.
Baca Juga: Ramalan Zodiak 7 Juli 2023 Taurus, Aquarius, dan Pisces: Terlihat Ceria saat Bersama Kekasih
Sampai saat ini, Kemenkes masih melakukan penyelidikan epidemiologi kasus Antraks di dua kecamatan, yaitu Semanu dan Karangmojo, guna mengukur sebaran hingga penyebab pasti penularan virus.
Dari hasil sementara yang diperoleh Kemenkes, diperoleh data sebanyak 93 pasien positif Antraks di wilayah tersebut berdasarkan hasil tes serologi yang telah dilakukan. Dan untuk pasien, masih ada yang dirawat dan sebagian lainnya telah dinyatakan sembuh.
Dugaan sementara, atas temuan kasus Antraks di wilayah Kabupaten Gunung Kidul itu, dikarenakan mengonsumsi daging sapi pada saat perayaan Idul Adha 1444 H/2023.
Seperti diketahui, Kabupaten Gunung Kidul termasuk ke dalam daerah endemi antraks.
Proses penularan penyakit Antraks, bisa melalui rumput yang mengandung virus antraks, kemudian rumput tersebut dimakan oleh sapi, sehingga menyebabkan sapi itu tertular penyakit antraks.
Juga terdapat kemungkinan lainnya, yaitu virus Antraks yang selama ini mengendap di bawah tanah, kemudian terangkat ke permukaan karena ada aktivitas penggarap, sebab virus antraks bisa bertahan hidup lama di permukaan tanah.
Baca Juga: Apakah PBI JK 2023 Bisa Dicairkan Tunai? Cek Info dan Daftar Nama Penerima di Sini
Pihaknya mengimbau masyarakat untuk selektif dalam memilah kualitas daging sapi, khususnya yang berasal dari peternakan di perkebunan endemi antraks.
Bagi masyarakat di Kabupaten Gunung Kidul, dalam aktivitas berternak sebaiknya dilengkapi alat pelindung diri, seperti sepatu boot, sarung tangan, hingga pakaian yang menutup seluruh bagian tubuh.***