PR DEPOK – Laka lantas di underpass Kentungan yang terjadi pada jam 02:35 pagi antara pengendara motor dan truk merupakan masalah serius yang perlu mendapat perhatian lebih dari semua pihak.
Berulangnya kecelakaan di lokasi ini menimbulkan pertanyaan mengapa pengendara motor seringkali ngebut di underpass Kentungan, Sleman, Yogyakarta.
Selain itu, kondisi underpass yang kurang bagus dan minim penerangan turut menjadi faktor yang perlu diperhatikan.
Salah satu alasan utama mengapa pengendara motor suka ngebut di underpass Kentungan adalah karena dianggap sepi dan jarang ada pejalan kaki yang menyeberang.
Baca Juga: Wisata Kuliner Bakso di Ciamis: 10 Tempat Imperdible untuk Anda Coba
Namun, kecepatan berlebihan ini harus dikaji ulang dengan memperhatikan batas maksimal kecepatan yang diperbolehkan dan pemasangan speed trap untuk mengurangi kecelakaan akibat kecepatan berlebih.
Kronologi kecelakaan terjadi saat pengendara R2 Vario melaju kencang dari timur menuju barat.
Ketika memasuki tanjakan keluar underpass, pengendara berusaha menghindari water barrier yang dipasang untuk mengurangi kecepatan, namun sayangnya menabrak mobil jasa ekspedisi.
Kejadian serupa telah terjadi puluhan kali selama tahun ini, menjadikannya sebagai statistik tertinggi kecelakaan di jalanan Jogja.
Baca Juga: Sukses Lewat Drama 'Snowdrop', Jisoo BLACKPINK dan Jung Hae In Dikabarkan akan Beradu Akting Lagi!
Beberapa pengendara yang lebih sering menggunakan jalur atas menyatakan bahwa suasana di underpass Kentungan tidak menyenangkan dan minim penerangan.
Kurangnya penerangan dapat mempengaruhi visibilitas pengendara dan berpotensi menyebabkan bahaya di jalanan.
Selain itu, beberapa pengendara juga mengeluhkan perilaku beberapa motor yang belok secara tiba-tiba dari jalur lambat masuk ke underpass, menyebabkan potensi kecelakaan.
Kondisi ini perlu mendapat perhatian untuk meningkatkan kesadaran pengendara akan aturan lalu lintas dan keselamatan di jalan.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Kamis, 27 Juli 2023: Gemini, Sagitarius, dan Pisces
Terkait dengan kecelakaan yang melibatkan truk, beberapa laporan menyebutkan bahwa truk berhenti di tanjakan karena koplingnya bermasalah akibat usia truk yang sudah tua dan muatan kedelai yang berat.
Hal ini menandakan pentingnya perawatan rutin dan pemantauan kondisi kendaraan untuk mencegah kemungkinan kegagalan yang dapat menyebabkan kecelakaan.
Dalam mengatasi masalah ini, diperlukan upaya bersama antara pihak berwenang, pengendara, dan masyarakat sekitar.
Beberapa langkah yang dapat dilakukan yaitu:
Baca Juga: Nikmati Kelezatan Bakso di Labuan Bajo, Surga Wisata Nusantara
- Peningkatan Penerangan: Memastikan penerangan di dalam underpass Kentungan mencukupi agar visibilitas pengendara lebih baik.
- Pemasangan Rambu Lalu Lintas: Menempatkan rambu lalu lintas yang jelas dan cukup di underpass untuk memberikan pengingat tentang batas kecepatan yang diperbolehkan dan peringatan lainnya.
- Kampanye Kesadaran Keselamatan: Mengadakan kampanye keselamatan berlalu lintas untuk meningkatkan kesadaran pengendara akan pentingnya mengikuti aturan dan memperhatikan keselamatan di jalan.
- Perawatan Kendaraan: Mendorong pemilik truk dan pengendara motor untuk secara rutin melakukan perawatan kendaraan guna menghindari potensi kegagalan teknis di jalan.
- Penegakan Hukum: Pihak berwenang dapat meningkatkan penegakan hukum terhadap pelanggaran lalu lintas, termasuk kecepatan berlebihan.
Baca Juga: Tambah Juru Gedor Baru, Manchester United Setujui Kontrak Lima Tahun dengan Striker Atalanta
Underpass Kentungan adalah jalur vital yang sering digunakan oleh pengendara, dan kecelakaan yang berulang kali terjadi di sini merupakan ancaman serius bagi keselamatan masyarakat.
Dengan upaya bersama dan kesadaran yang tinggi, diharapkan angka kecelakaan di underpass Kentungan dapat ditekan dan memberikan rasa aman bagi semua pengguna jalan.
Semoga langkah-langkah yang diambil dapat membawa perubahan positif dan mengurangi risiko kecelakaan di lokasi ini.
Selamat berkendara dengan aman dan bertanggung jawab!***