PR DEPOK - Pertamina Group telah menjalankan peran yang signifikan dalam mendampingi Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), dalam lawatannya ke empat negara di Afrika, yaitu Kenya, Tanzania, Mozambik, dan Afrika Selatan.
Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memiliki peran penting dalam sektor energi, Pertamina turut serta dalam memperkuat semangat kerjasama antara Asia dan Afrika dengan membawa misi untuk meningkatkan hubungan bilateral dengan negara-negara tersebut.
Presiden Jokowi dalam sambutannya saat berkunjung ke Tanzania, Dar es Salaam, pada tanggal 22 Agustus 2023, menggarisbawahi pentingnya kunjungan ini sebagai kelanjutan semangat Konferensi Asia-Afrika dan Bandung Spirit.
Tujuannya adalah untuk meneruskan solidaritas dan kolaborasi antara negara-negara di Global South.
Baca Juga: Lezatnya Wisata Kuliner Soto di Cirebon: 10 Tempat Makan Favorit
Dalam pidatonya, Presiden Jokowi menyoroti bahwa negara-negara di Global South memiliki suara yang kuat di dunia dengan populasi mereka yang mencapai 35% dari populasi global.
Pertamina, yang merupakan salah satu pilar penting dalam sektor energi Indonesia, memiliki peran krusial dalam memperkuat hubungan antara Indonesia dan negara-negara di Afrika.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, menjelaskan bahwa Pertamina telah membawa beberapa inisiatif kerja sama di berbagai bidang seperti hulu, midstream, hilir, dan panas bumi (geothermal) ke Afrika.
Selama kunjungan ini, Pertamina telah melakukan empat penandatanganan komitmen di empat negara Afrika yang berbeda.
Baca Juga: Gurih dan Nikmat! Ini 5 Tempat Makan Soto di Cilacap, Jawa Tengah, Ojo Lali Ya!
Dalam upaya ini, Pertamina menggarisbawahi pentingnya kerja sama yang saling menguntungkan.
Dalam setiap langkah kerja sama yang dilakukan, Pertamina berkomitmen untuk memastikan bahwa manfaat yang dihasilkan juga melibatkan dan mendukung Indonesia secara keseluruhan.
Konsep "bring the barrel home" menjadi prinsip yang dipegang teguh, di mana Pertamina berupaya untuk meningkatkan produksi dan mengolah sumber daya energi di dalam negeri, untuk memperkuat ketahanan energi nasional.
Di masing-masing negara yang dikunjungi, Pertamina menjalin berbagai bentuk kerja sama yang melibatkan berbagai aspek industri energi.
Di Kenya, Pertamina telah melakukan kerja sama dengan Africa Geothermal International Limited (AGIL) dan National Oil Corporation Kenya (NOCK) dalam sektor panas bumi dan migas.
Di Tanzania, dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman dengan Tanzania Petroleum Development Corporation (TPDC) untuk eksplorasi dan produksi migas. Sementara itu, di Mozambik, kerja sama di sektor migas dan pembangkit listrik tenaga gas telah dijalin melalui MoU dengan Buzi Hydrocarbons Pte Ltd (BHPL).
Pertamina juga telah menandatangani MOU dengan GUMA untuk kerja sama di Kenya, Afrika Selatan, dan Republik Demokratik Kongo.
Kerja sama ini berkaitan dengan pengembangan infrastruktur gas dan pembangkit listrik tenaga gas.
Baca Juga: Rasanya Kenyal dan Menggoda! 10 Tempat Makan Bakso Paling Terkenal di Purwokerto!
Dalam upaya untuk mendukung target Net Zero Emission 2060, Pertamina juga menunjukkan komitmen dalam mengikuti prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasinya.
Dengan langkah-langkah ini, Pertamina bukan hanya menjadi pemimpin dalam transisi energi tetapi juga berkontribusi pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).
Dengan kerja sama yang luas dan inovatif ini, Pertamina telah berhasil menjalankan perannya sebagai perwakilan Indonesia dalam memperkuat hubungan bilateral dengan negara-negara di Afrika, serta membantu mencapai tujuan global yang lebih besar dalam bidang energi dan pembangunan berkelanjutan.
Semua langkah ini sejalan dengan semangat Asia-Afrika dan menjadi contoh konkret kolaborasi lintas negara yang saling menguntungkan.***