PR DEPOK – G20 adalah forum internasional yang berfokuskan pada kerjasama ekonomi. Dibentuk pertama kali pada tahun 1999 dimana pada saat itu, hampir seluruh negara dilanda krisis ekonomi dan diambang kebangkrutan begitu juga dengan Indonesia.
Setelah Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggara KTT G20, kini India menjadi tuan rumah pada penyelenggara KTT G20 2023. Presiden Joko Widodo disambut oleh Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi, saat tiba di salah satu venue KTT G20 2023.
Sebagai Troika pada G20, Indonesia melalui Presiden Joko Widodo menyampaikan berbagai pendapat dan pernyataan. Pada KTT G20 2023 Presiden Joko Widodo mengajak para anggota G20 saling menjaga dan bertanggung jawab menjaga kelestarian lingkungan hidup di bumi.
Baca Juga: 7 Tempat Makan Mie Ayam Paling Rekomendasi di Cirebon, Pecinta Kuliner Harus Banget Coba!
Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Joko Widodo didasarkan dengan fakta bahwa pada saat ini kondisi bumi semakin memburuk, berbagai ancaman dari krisis energi, lingkungan dan perubahan iklim global adalah ancaman nyata yang dirasakan.
Di wilayah Asia saja telah tercatat bahwa lonjakan suhu yang mampu mencapai 52 derajat celcius dan akan diprediksi terus meningkat selama lima tahun kedepan.
Mewakili kelompok negara berkembang, Presiden Joko Widodo juga mengajak para anggota G20 untuk melakukan dua pendekatan agara masalah lingkungan hidup ini bisa diselesaikan, yaitu dengan low-carbon economy dan pentingnya pendanaan inovatif untuk mengatasi perubahan iklim.
Baca Juga: Duh Pedas Menggoda! Rekomendasi 5 Bakso Terlezat di Kota Sukabumi
Hal ini menjadi langkah yang konkret dan bisa diambil oleh para anggota G20, agar meningkatkan kepedulian pada lingkungan.
Pernyataan Presiden Joko Widodo ini merupakan komitmen negara berkembang pada komitmen negara maju yang memberikan pendanaan iklim sebesar 100 milyar dollar Amerika Serikat.
Indonesia akan mengedepankan praktik lead by example dalam konteks kerjasama G20, untuk menurunkan emisi karbon, saat ini Indonesia telah berhasil melakukan aksi nyata dengan pengurangan 54,8 juta ton di tahun 2019 dan berkurang menjadi 91,5 juta ton pada 2022 lalu.
Baca Juga: Seuhah Pisan! 5 Rekomendasi Seblak Terenak Harga Terjangkau di Ngamprah, Berikut Alamatnya
Selain itu Presiden Joko Widodo juga mengungkapkan pentingnya kerjasama yang sinergi antara Pemerintah dan pelaku usaha melalui pendanaan yang inovatif.***