Tanggapi IDI Terkait Usulan Vaksinasi Covid-19, Erick Thohir: Petugas Kesehatan Jadi yang Pertama

4 September 2020, 10:54 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir meninjau fasilitas produksi vaksin covid /Dhemas Reviyanto

PR DEPOK – Sebagai upaya penangan Covid-19, saat ini terdapat tiga kandidat vaksin hasil kerja sama luar negeri yang akan digunakan di Indonesia.

Tiga kandidat vaksin tersebut diantaranya vaksin Sinovac, Sinopharm (G42), dan vaksin CanSino.

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari RRI, Menteri BUMN yang sekaligus Ketua Pelaksana Penangan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi (PEN) Erick Thohir menegaskan bahwa yang memiliki kesempatan pertama untuk mendapatkan vaksin tersebut adalah para petugas kesehatan.

Baca Juga: Sudah Dapatkan 3 Kandidat Vaksin Covid-19, IDI: Pelaksanaannya Harus Serentak

Hal tersebut mengingat para petugas kesehatan seperti dokter, perawat, dan tenaga kesehatan lainnya merupakan garda terdepan dalam melakukan proses imunisasi vaksin tersebut.

"Kami memetakan semua tenaga kesehatan, dokter, dan perawat yang akan mendapatkan imunisasi pertama saat vaksin siap digunakan awal tahun depan dan juga menjadi garda depan dalam melakukan imunisasi massal," kata Menteri Erick Thohir sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari RRI.

Lebih lanjut Erick Thohir mengatakan bahwa pihaknya segera berkonsultasi bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) mengenai jumlah tenaga kesehatan sekitar 1,5 juta.

Baca Juga: Pilkada Dianggap Momentum Emas, Tito Karnavian: Strategi Tangani Covid-19

"Hari ini kami konsultasi bersama IDI dan PPNI, kami komunikasikan jumlah untuk dokter, perawat, bidan termasuk dokter, perawat yang ada di TNI, Polri, itu 1,5 juta jumlahnya, dan ini yang harus dapat vaksin duluan karena beliau ini yang terdepan," ujar Erick.

Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar IDI, Daeng M Faqih melalui Webinar Kementerian BUMN dan PPNI pada 9 September 2020, mengusulkan pemberian vaksin dilakukan secara serempak.

Menurut Ketua Umum PB IDI ini, dilakukan secara serempak karena vaksin Covid-19 hanya memiliki masa efektivitas 6 bulan hingga 2 tahun untuk melindungi tubuh dari virus tersebut.

Baca Juga: Polisi Washington Rilis Video Penembakan Peserta Demonstran Kulit Hitam, AS Kembali Dilanda Protes

"Vaksin ini kekuatan untuk melindungi dari segi imunitasnya itu terdapat waktu, kami mengambil angka yang paling kecil yaitu 6 bulan untuk melindungi, sehingga vaksinasi ini harus dilaksanakan serempak kalau bisa 6 bulan selesa," tutur Daeng.

Dalam pelaksanaannya, lanjutnya, pihaknya sudah berdiskusi bahwa organisasi profesi seperti IDI, PPNI, Ikatan Bidan yang akan membantu Satgas Covid-19 untuk menyuntikkan vaksin di lapangan.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler