Terapkan SNI dalam Pengelolaan Gunung-Gunung Indonesia: Jaga Keberlanjutan dan Keamanan Pendakian

14 Oktober 2023, 11:13 WIB
Badan Standardisasi Nasional (BSN) mengembangkan Standar Nasional Indonesia (SNI) mengenai Pengelolaan Pendakian Gunung (PPG). /Pixabay/zapCulture

PR DEPOK - Indonesia, yang dikenal sebagai "Ring of Fire" atau cincin api, adalah negara yang dianugerahi keindahan alam luar biasa, terutama gunung-gunungnya.

 

Dengan total 629 gunung, termasuk 129 yang masih aktif, Indonesia memiliki sekitar 13% dari seluruh gunung api aktif di dunia. Bahkan hampir setiap pulau besar di Indonesia memiliki puncak gunung yang mempesona. Di Pulau Jawa saja, terdapat kebanggaan 52 gunung.

Kehadiran gunung memiliki manfaat besar yang mencakup sumber air yang penting, keanekaragaman hayati, dan unsur kesuburan yang vital bagi sektor pertanian, kehutanan, dan perkebunan.

Selain itu, gunung juga merupakan daya tarik utama bagi pecinta alam dan pendaki. Mereka menawarkan pemandangan alam yang memukau, udara segar, serta peluang untuk menyegarkan dan bersantai.

Baca Juga: Israel Sebut Serangan ke Jalur Gaza 'Hanya Permulaan' Bagaimana Nasib Warga Gaza dan Hamas?

Demi mendukung pariwisata alam yang berkelanjutan, Badan Standardisasi Nasional (BSN) telah mengembangkan Standar Nasional Indonesia (SNI) 8748:2019 mengenai Pengelolaan Pendakian Gunung (PPG).

SNI ini berfungsi sebagai pedoman bagi semua pihak yang terlibat dalam pengelolaan pendakian gunung. Implementasi SNI ini membawa dampak positif, termasuk memelihara kelestarian alam, meningkatkan keamanan dan keselamatan para pendaki, serta melibatkan lebih banyak masyarakat lokal dalam pengelolaan.

Contohnya, Kepala BSN, Kukuh S. Achmad, melakukan pendakian ke Gunung Gede Pangrango melalui jalur Cibodas pada 11 Oktober 2023. Selama perjalanan, ia berkemah di Kandang Badak dan berhasil mencapai puncak Gunung Gede yang mencapai ketinggian 2958 meter di atas permukaan laut.

Perjalanan sejauh 11 kilometer ini memakan waktu sekitar 16 jam. Pilihan Gunung Gede Pangrango dipengaruhi oleh popularitasnya sebagai tujuan wisata pendakian yang paling diminati di Indonesia, dengan 160 ribu pengunjung setiap tahunnya.

Baca Juga: Doa Qunut Nazilah Lengkap dengan Latin dan Artinya, untuk Palestina yang Dilanda Peperangan

Gunung Gede Pangrango memegang peran penting yang khusus bagi para pakar alam. Dr. F. W. Went. Ia menyebutnya sebagai "surga yang nyata" dalam tulisannya tentang Taman Bukit Atas Cibodas.

Tak hanya sebagai kekayaan alam, keberadaan gunung juga memiliki nilai sejarah yang signifikan. Para leluhur Indonesia sering mendirikan tempat-tempat suci dan tempat ibadah di lereng gunung. Bahkan tokoh pahlawan seperti Jendral Besar Soedirman memilih gunung sebagai tempat basis perjuangan gerilya.

Dengan adanya ini, diharapkan kesadaran akan pentingnya mengelola gunung dengan bijak akan semakin meningkat.

Gunung-gunung Indonesia tidak hanya merupakan pemandangan alam yang mempesona, tetapi juga merupakan warisan budaya dan sejarah yang harus dilestarikan dengan baik oleh generasi saat ini dan mendatang.***

Editor: Tesya Imanisa

Sumber: BSN

Tags

Terkini

Terpopuler