Sejarah Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto

26 Oktober 2023, 13:15 WIB
Berikut sejarah Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, tempat cek kesehatan capres dan cawapres.* /rspadgs.mil.id

PR DEPOK – Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto kembali menjadi tempat pusat perhatian masyarakat.

 

Setelah dua pasangan Capres dan Cawapres sebelumnya yaitu Anies-Cak Imin dan Ganjar-Mahfud melakukan cek kesehatan. Kini pasangan terakhir Prabowo-Gibran melakukan tes kesehatannya di RSPAD Gatot Soebroto.

Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto merupakan rumah sakit Kepresidenan, namun banyak yang kurang mengetahui bagaimana sejarah dari RSPAD Gatot Soebroto yang sebelumnya adalah Rumah Sakit Militer pada masa penjajahan

Sejarah RSPAD Gatot Soebroto Masa Penjajahan Belanda

Baca Juga: Ramalan Shio Tikus, Kerbau, dan Macan Besok, 27 Oktober 2023: Banyak Hal Bahagia Menghampiri Kamu

Pada Abad Ke-18 yaitu 1807 Mr. Herman Willem Daendels diangkat oleh sebagai Gubernur Jenderal di Indonesia oleh Raja Louis Napoleon. Demi memperkuat pertahanan dari pemerintahannya Deandels membangun jalan dari Anyer sampai Panarukan.

Bukan hanya itu saja Deandles membentuk Dinas Kesehatan Militer (Militaire Geneeskundige Dients, MGD) dan juga mendirikan tiga Rumah Sakit Militer (Groot-Militaire Hospitalen) satu berada di Jakarta (bukan di lokasi RSPAD sekarang), Semarang dan Surabaya.

 

Lalu pada tahun 1811 Daendels dipanggil pulang ke Belanda dan ditahun yang sama pulau Jawa diserbu oleh Inggris. Kemudian Thomas Stamford Raffles yaitu seorang ilmuwan diangkat menjadi Letnan Gubernur Jawa.

Lalu adanya perubahan kebijakan dan Kabinet Gubernur Jenderal dipaksakan untuk Groot-Militaire Hospitalen, dipindahkan ke lokasi RSPAD sekarang.

Baca Juga: AS Berikan Rancangan Resolusi di Palestina, Rusia dan China Memveto Rancangan Tersebut, Ini Alasannya

Dimana pembangunan rumah sakit ini selesai pada tahun 1836 dan tetap berfungsi sebagai rumah sakit militer namun menjadi pusat penelitian dan pengembangan ilmu kesehatan juga.

Sejarah RSPAD Gatot Soebroto Masa Penjajahan Belanda

 

Pada tahun 1942 setelah pasukan militer Hindia Belanda menyerah kepada militer Jepang yang dipimpin oleh Hitosyi Imamura. Lalu rumah sakit militer menjadi di bawah komando Angkatan Darat Jepang dan dikenal sebagai Rikugun Byoin.

Lalu pada saat Jepang menyerah akibat bom Hiroshima dan Nagasaki, Belanda masih belum mengakui kedaulatan Indonesia dan akhirnya Rikugun Byoin kembali ke tangan Belanda dan menjadi Militaire Geneeskundige Dienst (Rumah Sakit Jawatan Kesehatan Angkatan Darat) atau dikenal dengan Leger Hospitaal.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Mie Kocok di Jalan Braga Bandung: Nikmati Kelezatan Tradisional yang Menggoda

Penyerahan Leger Hospital Ke Pemerintahan Indonesia

Pada tahun 1950 akhirnya pemerintahan Belanda secara resmi menyerahkan Leger Hospitaal kepada TNI dan berubah namanya dengan Rumah Sakit Tentara Pusat yang disingkat RSTP dan Letkol dr. Satrio menjadi pimpinan RSTP.

 

Lalu pada tahun 1 Maret 1952 Letkol dr. Satrio menyerahkan jabatan Kepala RSTP kepada Letkol CKM dr. Reksodiwirjo Wijotoardjo akibat kondisi politik dan ekonomi.

Dengan adanya kondisi perubahan di organisasi Djawatan Kesehatan Tentara Angkatan Darat (DKTAD) berubah menjadi Djawatan Kesehatan Angkatan Darat (DKAD), Rumah Sakit Tentara Pusat (RSTP) kini menjadi Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat disingkat RSPAD seperti yang kita ketahui hingga saat ini***

Editor: Tyas Siti Gantina

Tags

Terkini

Terpopuler