Jalur Alternatif Puncak Rusak, PHRI Minta untuk Segera Diperbaiki

3 November 2023, 17:44 WIB
Ilustrasi Jalan Rusak. PHRI minta jalur alternatif Puncak diperbaiki. /Freepik.com @anupan001 /

PR DEPOK - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) telah menyoroti kondisi rusak parah jalur alternatif Puncak melalui Desa Cipayung Datar, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Wakil Ketua PHRI Kabupaten Bogor, Boboy Ruswanto, mengungkapkan bahwa jalur tersebut sangat penting karena banyak wisatawan yang menggunakannya untuk menuju Puncak melalui pintu Tol Bogor Selatan.

Selain para wisatawan, Boboy juga meyakini bahwa yang membutuhkan jalur ini juga adalah warga sekitar. Hal ini karena mobilitas warga setempat terganggu karena kerusakan jalan alternatif tersebut.

Baca Juga: 7 Manfaat Semangka untuk Kesehatan, Bisa Buat Kulit Halus dan Lembut

PHRI mendesak Pemerintah Kabupaten Bogor untuk segera memperbaiki dan melebarkan jalur alternatif Puncak. Pelebaran jalan diharapkan dapat mengurangi volume kendaraan di jalur utama, terutama pada akhir pekan dan libur panjang, ketika jalur utama Puncak sangat padat.

Jalur penghubung dari pintu Tol Bogor Selatan ke Jalan Raya Puncak mengalami kerusakan sepanjang sekitar lima kilometer, terutama di daerah sekitar Hotel Royal Tulip hingga simpang Pasir Angin di Jalan Terobosan. Jalur ini merupakan jalur alternatif yang penting untuk pariwisata dan juga mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.

Kondisi jalur alternatif Puncak ini terbagi, ada yang menuju Gadok-Ciawi-Cisarua, Rainbow Hills di Kecamatan Babakan Madang, dan menuju Sentul atau Hambalang, serta jalur menuju Cimori di jalur Puncak Semuanya sedang mengalami masalah serius.

Baca Juga: BLT El Nino Cair untuk KPM PKH Awal November 2023? Cek Penerima BLT Rp400 Ribu Pakai HP di Cek Bansos

Jalur ini, yang disebut Jalan Alam Golf di peta elektronik, saat ini penuh dengan ratusan lubang dengan diameter yang bervariasi.

Kerusakan paling parah terjadi di depan bangunan LeCafe and Camping Golfjoy, di mana lubang-lubang tersebut memiliki diameter lebih dari tiga meter dan kedalaman sekitar 30 sentimeter, terutama di berbagai tikungan. Keadaan ini sangat bertentangan dengan keindahan alam sekitarnya.

Pengendara, baik pengendara motor maupun mobil, terpaksa harus melaju dengan kecepatan sangat lambat, tidak bisa melebihi 15-20 km/jam, untuk menghindari risiko terperosok ke dalam lubang-lubang tersebut.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Tempat Wisata Alam di Magelang Cocok untuk Healing: Nuansa Sejuk dan Pemandangan Indah

Situasinya menjadi lebih buruk saat hujan turun, di mana jalanan tergenang air hujan dan batu-batu pembentuk jalan lepas dan tersebar di berbagai tempat. Banyak insiden pengendara motor terpeleset atau terkena batu yang terlempar.

Kerusakan pada jalur alternatif Puncak ini berdampak serius pada para pengendara yang harus melintasi jalur ini, karena mereka terpaksa harus melaju dengan kecepatan rendah melalui lubang-lubang jalanan yang membahayakan.

Jalur alternatif ini menjadi ramai dilalui setelah pintu Tol Bogor Selatan dibuka, yang menambah tingkat keramaian dan menekankan perlunya perbaikan segera.***

 

Editor: Dini Novianti Rahayu

Tags

Terkini

Terpopuler