PR DEPOK - Calon Presiden nomor urut 1 Anies Baswedan baru-baru ini memberi respon perihal wacana pembubaran badan usaha milik negara (BUMN) yang sempat terucap dalam acara yang diselenggarakan tim suksesnya.
Saat acara "Desak Anies" di Semarang pada Senin, 5 Februari 2024 kemarin malam, Anies Baswedan mengatakan bahwa setiap informasi yang diterima harus disikapi secara kritis, termasuk di dalamnya soal ide pembubaran BUMN.
Meskipun narasi pembubaran BUMN muncul dalam acara yang membahas soal koperasi yang dilaksanakan tim suksesnya sendiri, Anies Baswedan pun turut menyinggung Menteri BUMN atas terkuaknya isu tersebut.
Baca Juga: Rekomendasi 5 Ayam Goreng Rating Tinggi yang Juara Gurihnya di Bekasi
"Ada jenis informasi yang kalau kita mendengar sudah langsung tahu, masuk akal apa tidak. Ketika kemudian malah Pak Menteri yang ngomong," tutur Anies, seperti dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Antara, Selasa 6 Februari 2024.
Anies kemudian menyinggung dan menuturkan kronologi munculnya narasi pembubaran BUMN, seraya menyampaikan bahwa narasi pembubaran BUMN adalah fitnah.
"Yang ingin saya sampaikan itu (wacana pembubaran BUMN) tidak benar. Itu fitnah, fitnah yang tidak masuk akal," ucap Calon Presiden usungan Partai NasDem, PKS, dan PKB itu.
Baca Juga: Mahfud MD Menduga Ada Gerakan Menekan Rektor-rektor di Indonesia
Selanjutnya Anies mengutarakan jika ke depannya, dia berharap BUMN bisa menjalankan fungsi negara dan tidak sekadar dipandang sebagai badan yang mencari untung bagi negara.
"Jadi, BUMN jangan dipandang sebagai badan mencari untung bagi negara. Negara tidak bekerja mencari untung. Makanya, saya tadi malam katakan bahwa negara tidak berdagang dengan rakyatnya," tuturnya.
Sebagai informasi, jika pada sebelumnya dalam acara diskusi yang digelar Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) di rumah perubahan, Jalan Brawijaya, Jakarta, pada Sabtu, 31 Januari 2024, terlontar gagasan membubarkan BUMN untuk digantikan dengan koperasi.
Seperti yang sudah diketahui, gagasan itu terucap oleh tokoh koperasi Suroto PH sebagai masukan Timnas AMIN karena menilai selama ini nasi koperasi di Indonesia terus dipermainkan dari satu pemerintah ke pemerintahan selanjutnya.
"Inilah kesempatan komitmen AMIN membuat perubahan, menempatkan koperasi sebagai subyek. Kalau mau radikal-radikal, BUMN-kan koperasi," papar Suroto PH dilansir dari Antara, 6 Februari 2024.
"Dalam undang-undang, seluruh BUMN berbadan hukum PT, sekarang ubah badan hukum-nya menjadi badan hukum koperasi," pungkasnya.***