Dahsyatnya Tornado Terjang Rancaekek, Ini Bedanya dengan Angin Puting Beliung Menurut BRIN

22 Februari 2024, 11:55 WIB
Ahli klimatologi BRIN Erma Yulihastin memberikan informasi soal perbedaan angin puting beliung dan tornado yang menerjang Rancaekek.* /Dok. Media Sosial/

PR DEPOK - Dahsyatnya angin tornado menerjang wilayah Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung pada, 21 Februari 2024. Tornado pertama di Indonesia ini menyebabkan banyak kerusakan di sekitar wilayah terdampak termasuk banyak pohon tumbang.

Menurut peneliti BRIN, fenomena di perbatasan Bandung-Sumedang tersebut bukanlah angin puting beliung, melainkan tornado pertama yang menerjang Indonesia.

Ahli klimatologi dari Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin, menyatakan bahwa angin yang merusak Rancaekek sangat mirip dengan tornado.

Pasalnya Erma menjelaskan tornado berbeda dengan puting beliung, dimana tornado memiliki skala kekuatan angin yang lebih kuat, dengan radius dampak yang lebih luas.

Baca Juga: Petualangan Misterius di Goa Seplawan: Jejak Sejarah dan Keajaiban Alam di Tengah Pegunungan Menoreh

Selain itu, Erma juga mengatakan jika angin puting beliung biasanya tidak berdurasi lama yakni antara sekitar 5 hingg 10 menit.

Adapun berdasarkan data sejarah, menurutnya, hanya ada satu fenomena puting beliung tak biasa yang terjadi selama 20 menit, yaitu di Cimenyan pada 2021.

"Angin tornado minimal kecepatan angin mencapai 70 km/jam. Dalam kajian kami di BRIN, angin puting beliung terkuat: 56 km/jam," kata Erma melalui akun X miliknya Kamis, 22 Februari 2024.

"Struktur tornado Rancaekek, Indonesia dibandingkan dengan tornado yang biasa terjadi di belahan bumi utara Amerika Serikat memiliki kemiripan 99,99%," tambahnya.

Baca Juga: Coba Kudapan Daging Bebek di 6 Resto Daerah Jaksel, Dagingnya Empuk

Erma juga mengatakan saat ini tim BRIN akan segera melakukan investigasi dan rekonstruksi, terlait fenomena tornado yang menerjang Rancaekek.

"Kronologi foto dan video dari masyarakat serta media sangat membantu periset dalam mendokumentasikan extreme event yang tercatat sebagai tornado pertama ini," tuturnya.

Erma juga mengklaim bahwa peristiwa ekstrem kemarin ini seperti fenomena tornado pertama, yang sudah diprediksi oleh Kamajaya (Kajian Awal Musim Jangka Madya Wilayah Indonesia) sistem informasi prediksi iklim berbasis komputer milik BRIN.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Tags

Terkini

Terpopuler