Halo Matahari Terjadi di Jawa Timur, Simak Penjelasan Terkait Proses Terbentuk dan Penyebabnya

27 September 2020, 16:15 WIB
Ilustrasi lingkaran cahaya Matahari. /Pixabay

PR DEPOK – Fenomena Halo Matahari baru-baru ini terjadi di sebagian wilayah di Jawa Timur.

Peristiwa ini terjadi pada Minggu 27 September 2020 siang hingga berhasil menarik perhatian sebagian besar warga setempat.

Tak hanya mengabadikan fenomena ini lewat foto dan diunggah di media sosial. Beberapa bahkan khawatir bahwa peristiwa ini adalah tanda akan terjadinya bencana alam.

Fenomena seperti cincin Matahari ini merupakan fenomena atmosfer yang terjadi ketika cahaya dipantulkan atau dibiaskan oleh kristal es di atmosfer.

Fenomena Halo Matahari ini bukanlah satu-satunya fenomena yang dapat disaksikan di Bumi.

Baca Juga: Dua Jarum Diketahui Tertanam dalam Otak Usai Jalani CT Scan, Wanita 29 Tahun Akui Tak Pernah Pusing

Dilansir Pikiranrakyat-depok.com dari Time and Date, fenomena lain seperti sundogs dan pilar cahaya juga kerap muncul di langit Bumi akibat adanya pantulan cahaya oleh kristal es tersebut.

Ukuran, bentuk, serta jarak kristal dari permukaan Bumi, serta apakah cahaya dipantulkan atau dibiaskan, akan menentukan fenomena optik mana yang bisa terlihat dari Bumi.

Kristal es

Kristal es dapat ditemukan di langit seluruh dunia sepanjang tahun.

Umumnya, kristal es ini memiliki struktur molekul heksagonal dan terdapat pada awan cirrus.

Terkadang, apabila suhu cuaca sangat dingin, kristal es ini akan terbentuk sangat dekat dengan permukaan Bumi. Kristal es jenis ini dikenal dengan sebutan debu berlian.

Meskipun strukturnya selalu berbentuk heksagonal, kristal es ini bisa muncul dalam bentuk pelat datar hingga kolom.

Baca Juga: Soal Informasi Tsunami Setinggi 20 Meter Resahkan Warganet, BMKG: Berpotensi Belum, Tentu Terjadi

Peristiwa seperti Halo dan fenomena optik lainnya tercipta karena interaksi antara bentuk kristal es dengan sudut antara fasetnya.

Ilmuwan yang mengamati fenomena optik yang terjadi di Bumi, mengatakan bahwa sudut yang dimiliki antar faset kristal selalu berada di 60 derajat atau 90 derajat.

Selain itu, diketahui fenomena optik yang dapat terlihat di langit Bumi juga ditentukan oleh orientasi kristal es.

Fenomena Optik Halo

Jenis fenomena halo atau lingkaran cahaya yang paling sering terlihat di Bumi adalah halo 22 derajat dan halo 46 derajat.

Secara umum, fenomena halo dapat dilihat sepanjang tahun di berbagai belahan dunia.

Akan tetapi, fenomena optik ini akan lebih sering terlihat pada musim dingin, karena cuaca dingin menciptakan kondisi yang lebih baik untuk pembentukan kristal es penghasil halo.

Sementara itu, halo 22 derajat terbentuk ketika cahaya yang melewati kristal es melengkung sebesar 22 derajat, sementara halo 46 derajat terjadi ketika cahaya membelok sebesar 46 derajat.

Baca Juga: 6 Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Membeli Masker, Mulai dari Kacamata Hingga Kumis dan Janggut

Sundog atau Matahari tiruan

Tak hanya halo matahari, fenomena sundog juga beberapa kali muncul di langit Bumi.

Sundog adalah peristiwa yang memperlihatkan tiruan matahari atau parhelion yang terdiri dari bintik-bintik bercahaya di sekitar matahari.

Bintik-bintik ini diciptakan oleh sinar Matahari yang membiaskan kristal es berbentuk piring di awan cirrus.

Fenomena Matahari tiruan ini tak hanya terjadi pada Matahari, melainkan juga bisa terjadi pada Bulan.

Fenomena optik Bulan tiruan disebut Moondog yakni ketika cahaya Bulan menciptakan titik bercahaya di kedua sisi bulan.

Pilar cahaya

Pilar cahaya adalah fenomena optik ketika kolom cahaya dapat terlihat memancar dari bawah atau atas sumber cahaya.

Fenomena pilar cahaya atau light pillar ini biasanya terlihat di daerah yang dingin, seperti kutub.

Pilar cahaya terjadi ketika cahaya alami atau buatan memantulkan kristal es datar di udara yang dekat dengan permukaan Bumi.

Terdapat dua jenis pilar cahaya, yakni pilar cahaya Matahari yang disebabkan oleh cahaya Matahari, dan pilar cahaya Bulan yang disebabkan oleh cahaya Bulan.

Pilar cahaya ini juga terkadang dapat terbentuk dari cahaya buatan yang berasal dari lampu.

Baca Juga: Usai Bergabung dengan Petronas Yamaha, Ini Ambisi Valentino Rossi di 2022

Sementara itu, warna dari pilar cahaya akan menyesuaikan dengan warna yang dipantulkan dari sumber cahaya.

Lingkaran parhelik

Lingkaran parhelik adalah fenomena optik yang terbilang langka dan jarang terlihat di langit Bumi.

Fenomena ini menunjukkan pita lingkaran putih di langit yang berada pada tingkat yang sama dengan Matahari atau Bulan.

Fenomena optik yang satu ini dihasilkan ketika kristal es vertikal memantulkan cahaya Matahari atau Bulan.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Time and Date

Tags

Terkini

Terpopuler