Investigasi di TKP Usai Digelar, Mahfud MD Beri Waktu TGPF Intan Jaya Rampungkan Laporan 4 Hari Lagi

13 Oktober 2020, 13:22 WIB
Ketua Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Intan Jaya, Benny J. Mamoto /RRI/

PR DEPOK - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD, meminta Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Intan Jaya untuk menyelesaikan laporan investigasi pada Jumat, 17 Oktober 2020 mendatang.

"Sekarang tim ini sudah melaporkan seluruhnya dan tinggal menyusun nanti laporan yang lebih sistematis dan diberi waktu sampai dengan tanggal 17 untuk membuat laporan dan mendiskusikan semua fakta-fakta yang ditemukan sehingga sampai pada kesimpulan yang meyakinkan," tutur Mahfud MD dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara.

TGPF Intan Jaya dibentuk untuk mengungkap kasus penembakan yang terjadi di Kabupaten Intan Jaya, Papua.

Insiden tersebut telah menyebabkan empat orang tewas, yakni dua personel TNI, satu orang warga sipil, dan seorang pendeta.

Baca Juga: Eks Dirkeu Jiwasraya Harry Prasetyo Divonis Penjara Seumur Hidup dan Denda Rp1 Miliar

Tim yang dibentuk oleh Mahfud MD itu berangkat ke Papua pada 7 Oktober 2020 lalu untuk melakukan investigasi lapangan dan kembali ke Jakarta pada 12 Oktober 2020.

Mahfud MD mengatakan, Ketua Tim Investigasi Benny J Mamoto dan Sugeng Purnomo selaku wakil sudah melaporkan tentang pelaksanaan pencarian fakta di lapangan.

"Alhamdulillah semua target pencarian fakta sudah berhasil didapat meski terjadi teror, bahkan penghadangan dan penembakan," tutur Mahfud MD.

TGPF Intan Jaya, lanjut dia, berhasil mendapat keterangan dari saksi kunci soal penembakan TNI dan pendeta Yeremia, sehingga keterangan ini juga bisa dipakai polisi untuk menangkap para pelaku.

Baca Juga: Ketimbang Gelar UEFA Nations League, Arsene Wenger Sarankan Piala Dunia-EURO Digelar 2 Tahun Sekali

Mahfud MD menjelaskan bahwa tim sudah menemui saksi-saksi kunci, dan data yang dimiliki saat ini adalah data primer dan keluarga korban.

Sementara itu, olah TKP bersama keluarga korban juga sudah dibuat semua.

Kerja timnya juga turut dipermudah dengan terbukanya pihak keluarga korban akan proses investigasi yang dilakukan seperti memberikan izin kepada tim untuk mengautopsi jenazah pendeta Yeremia yang menjadi korban penembakan yang diduga kuat dilakukan KKB Papua saat itu.

"Dulu itu sulit sekali. Dari awal kita masuk rumah sakit kita masuk, dokter-dokter kita masuk, sekarang tim ini sudah berhasil. Karena tim kami memang pendekatannya lebih kultural," kata Mahfud.

Sementara itu, Mamoto mengatakan tim telah mewawancarai 25 orang lebih saksi dalam proses investigasi, yakni istri korban, saudara yang diminta melihat korban, saksi pasca peristiwa, tenaga medis yang dimintai bantuan untuk membantu korban, dan aparat setempat yang sedang bertugas kala itu.

Baca Juga: Terkendala Teknis, Jasa Marga Putuskan Tunda Pekerjaan Rekonstruksi Tol Jakarta-Cikampek

Rangkaian peristiwa terkait kasus penembakan di Intan Jaya Papua, lanjut dia, sudah dibuatkan laporan polisi via Kasatreskrim.

“Hasil olah TKP, temuan-temuan di TKP, foto dokumentasi kejadian juga ada. Jadi, semua peristiwa itu akan diproses secara hukum dan ini sementara berjalan," tuturnya.

TGPF juga akan terus memantau hasil investigasi hingga di proses penyidikan.

Mamoto memastikan seluruh proses investigasi akan rampung dan dapat mengungkap pelaku seperti yang memang diharapkan para keluarga korban.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler