PR DEPOK – Beberapa waktu lalu pihak Front Pembela Islam atau FPI mengungkapkan bahwa Habib Rizieq Shihab akan segera pulang ke Indonesia karena Kerajaan Arab Saudi telah mencabut pencekalan terhadap imam besar kelompok tersebut.
Menanggapi pernyataan FPI ini, Kementerian Luar Negeri memastikan bahwa pihaknya belum menerima informasi terkait Kerajaan Arab Saudi yang mengakhiri pencekalan terhadap Habib Rizieq Shihab.
“Belum ada informasi atas hal tersebut,” tutur Plt Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Teuku Faizasyah saat dimintai keterangan di Jakarta pada Rabu, 14 Oktober 2020, seperti dilansir Pikiranrakyat-Depok.com dari PMJ News.
Baca Juga: 2 Film Baru Netflix Bertabur Bintang Hollywood Berjudul Mank dan The Prom, Tayang Jelang Akhir Tahun
Dalam pernyataannya, Faizasyah juga mengatakan bahwa pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Riyadh juga tidak mengetahui perihal pencabutan cekal tersebut.
Duta Besar RI untuk Arab Saudi, Agus Maftuh, hingga saat ini belum memberikan pernyataan resmi terkait pencabutan pencekalan tokoh ulama tersebut.
Diberitakan sebelumnya, Habib Rizieq dikabarkan tengah merencanakan kepulangan ke tanah air.
Kabar ini mencuat ke publik usai FPI merilis informasi yang diklaim didapatkan langsung dari Kota Mekkah, Arab Saudi.
Baca Juga: Banyak Pelajar Ikut Demonstrasi UU Cipta Kerja, KPAI: Ditemukan karena Bosan Tak Belajar Tatap Muka
Dalam informasi yang dibagikan oleh FPI, Habib Rizieq Shihab dikabarkan akan segera pulang ke Indonesia.
Sementara itu, status Habib Rizieq hingga saat ini masih blinking merah, yang artinya ia belum bisa keluar dari Arab Saudi.
Untuk diketahui, Habib Rizieq Shihab dicekal oleh Arab Saudi usai melanggar aturan keimigrasian.
Alasan ini yang kemudian menyebabkan tokoh agama yang kerap mengkritik kebijakan pemerintah itu tak bisa pulang ke Indonesia.
Baca Juga: Hadapi Makedonia Utara Hari Ini, Witan Sulaeman Jalani Laga Uji Coba Terakhir Bersama Timnas U-19
Dalam sebuah kesempatan, Habib Rizieq Shihab sempat mengaku dihalangi Pemerintah Indonesia untuk pulang.
Pengakuannya ini ia ungkapkan melalui siaran video di kanal Youtube FPI Font TV beberapa saat lalu.
Akan tetapi, klaim ini terbantahkan saat pemerintah Arab Saudi yang berkoordinasi dengan Pemerintah Indonesia mengatakan bahwa pemimpin FPI itu tak diperbolehkan meninggalkan Arab Saudi karena ada masalah keimigrasian.***