Antisipasi Unjuk Rasa UU Cipta Kerja, Polda Bali Kirim 100 Personel dan 2 Tenaga Medis ke Jakarta

19 Oktober 2020, 22:12 WIB
Kapolda Bali, Irjen. Pol. Petrus Reinhard Golose. /Ayu Kania Pranisitha/Antara

PR DEPOK – Polda Bali akan mengirim sebanyak 100 personel atau setingkat kompi (SSK) demi mengantisipasi terjadinya unjuk rasa di Jakarta.

Rencana unjuk rasa tersebut berkaitan dengan penolakan massa terhadap Undang-Undang Cipta Kerja atau Omnibus Law.

Unjuk rasa itu diketahui akan digelar pada Selasa 20 Oktober 2020 besok.

Kapolda Bali, Irjen Pol Petrus Reinhard Golose mengatakan, sebagai bentuk antisipasi terhadap unjuk rasa, Polda Bali akan menyiapkan dan mengirim pasukannya ke Jakarta.

Baca Juga: Batal Lawan Bosnia Herzegovina, Hajduk Split Disiapkan PSSI untuk Uji Coba dengan Timnas U-19

“Kita mengirimkan lagi BKO dari Polda Bali ke Jakarta dalam rangka mengantisipasi unjuk rasa,” katanya seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara pada Senin, 19 Oktober 2020.

Dia juga mengatakan bahwa pihaknya menyiapkan pasukan untuk mengantisipasi adanya aksi unjuk rasa di wilayah Bali.

“Namun demikian, kita juga menyiapkan pasukan yang ada dan tadi sudah saya cek ke masing-masing kepala satuan kerja dalam hal ini para kapolres untuk menyiapkan pasukan yang juga nanti dalam rangka antisipasi, apabila ada unjuk rasa dan sebagainya di wilayah hukum Bali,” kata dia.

Selain sejumlah personel yang dikirimnya, terdapat dua tenaga medis yang juga ikut ditugaskan pihaknya di lokasi unjuk rasa.

Baca Juga: Sudah Teridentifikasi, Polisi Buru Penggerak Pelajar Ikut Unjuk Rasa Tolak UU Cipta Kerja

Upaya itu dilakukan, lanjutnya, dengan tujuan menjaga pada bidang kesehatan dan berkaitan erat dengan protokol kesehatan.

“Ada dua tenaga medis juga, karena tentunya di Mabes Polri dan Polda Metro Jaya ada petugas medis, tapi juga untuk menjaga karena sebenarnya sekarang yang paling penting adalah menjaga kaitan dengan protokol kesehatan,” ujarnya.

Golose juga mengimbau kepada masyarakat Bali untuk tetap menjaga budaya Bali yang lemah lembut.

Menurutnya, walaupun ada unjuk rasa, diharapkan untuk tidak terpancing dengan hal-hal yang sifatnya anarki.

Dia menambahkan bahwa dirinya percaya masyarakat Bali dapat menerapkan buyala lemah lembut dan tidak mudah terpancing untuk melakukan hal yang bersifat anarkistis.

Baca Juga: Lakukan Aksi Begal Payudara, Seorang Pedagang Bakso di Tangerang Selatan Diciduk Polisi

“Saya yakin percaya di Bali pasti bisa melakukan itu. Ini imbauan saya. Dan mudah-mudahan sampai akhir bulan ini tak ada hal-hal yang menonjol terjadi di Bali. Terkait dengan pengiriman personel, kita bekerja sama, tentunya dengan membantu antara polda dan dari kesatuan,” kata Kapolda Bali.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler