Kejadian Gempa Intensif Terjadi, BPPTKG Sebut Erupsi Gunung Merapi Berikutnya Makin Dekat

26 Oktober 2020, 21:23 WIB
Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. /Antara./

PR DEPOK - Kepala Balai Penyeledikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida, menghadiri acara pembukaan rangkaian peringatan Dasawarsa Merapi secara daring, Senin 26 Oktober 2020.

Dalam acara tersebut, Hanik menyampaikan bahwa waktu erupsi Gunung Merapi berikutnya diperkirakan sudah semakin dekat.

Hal ini berdasarkan data pemantauan yang dilakukan BPPTKG pascaletusan gunung Merapi pada 21 Juni 2020.

Baca Juga: Klaim Temukan Lokasi Jatuhnya MH370 Usai 6 Tahun Jadi Misteri, Pakar: Salah Target Tempat Pencarian

Hanik menjelaskan bahwa saat ini aktivitas vulkanik Gunung Merapi semakin intensif dengan munculnya berbagai kejadian gempa.

Disebutkan dia, rata-rata 6 kali per hari untuk gempa vulkanik dangkal (VTB) dan 83 per hari untuk gempa multipase (MP), serta terjadi deformasi mencapai 2 cm per hari.

Selain itu, pemendekan jarak tunjam juga terukur dengan alat pemantau aktivitas gunung api atau electronic distance measurement (EDM) dari pos pemantauan yang ada di sekeliling Merapi.

"Hal ini menunjukkan bahwa waktu erupsi berikutnya sudah semakin dekat," ujar Hanik, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Baca Juga: Kabar Kurang Baik, Peringkat FIFA Terbaru Timnas Indonesia Lebih Rendah dari Vanuatu dan Fiji

Namun berdasarkan data pemantauan tersebut, Hanik memperkirakan erupsi yang akan terjadi dalam waktu dekat. Namun,  tidak akan sebesar erupsi pada tahun 2010 lalu.

"Berdasarkan data pemantauan, diperkirakan erupsi berikutnya tidak akan sebesar erupsi tahun 2010 dan cenderung akan mengikuti perilaku erupsi 2006," ungkap Hanik.

Menurut Hanik, erupsi yang terjadi saat ini, merupakan rangkaian erupsi yang sudah terjadi sejak dua tahun lalu, dan cenderung lebih rendah indeks eksplosivitasnya dibanding erupsi pada 2010 dan 2006.

"Jadi sudah dua tahun lebih di mana erupsinya didominasi dengan gas yang sifatnya eksplosif tetapi dengan indeks eksplosivitas terendah yaitu satu, atau kalau dibanding dengan erupsi 2010 ini adalah seperseribu, dan seperseratus dibandingkan dengan indeks eksplosivitas erupsi 2006," ujar Hanik menjelaskan.

Baca Juga: Irma Suryani Chaniago Akan Tangkap Rocky Gerung jika Jadi Presiden, Refly Harun Turut Berkomentar

Meskipun erupsi yang akan terjadi dalam waktu ke depan diperkirakan lebih rendah dari erupsi 2006 dan 2010, Hanik tetap mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada.

Masyarakat diimbau harus siap menghadapi berbagai kemungkinan dari bencana yang akan timbul akibat erupsi Gunung Merapi. Terlebih saat ini gunung yang terdapat di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta tersebut dalam status waspada.

"Erupsi Merapi adalah sebuah keniscayaan yang masyarakat sudah beradaptasi dengannya. Hidup Harmoni dengan Merapi adalah slogan tidak sekadar slogan, namun sudah menjadi bagian dari pola hidup masyarakat Gunung Merapi," ujarnya.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler