Soal Pemukulan Anggota TNI, TB Hasanuddin: Anggota Moge Jangan Arogan, Apa Bedanya Sama Geng Motor

1 November 2020, 13:57 WIB
Politisi PDI Perjuangan, TB Hasanuddin. /Dok. PDI Perjuangan Jabar./

PR DEPOK - Belum lama ini media sosial diramaikan dengan satu video yang menampilkan pengeroyokan yang dilakukan anggota motor gede (moge) terhadap dua anggota TNI viral.

Untuk diketahui identitas dua anggota TNI tersebut berinisial Serda Mis dan Serda MY yang bertugas di Satuan Intel Kodim 0304/Agam, Sumatra Barat (Sumbar).

Berdasarkan kabar yang dihimpun, kejadian pengeroyokan tersebut terjadi di Bukittinggi atau lebih tepatnya di Simpang Tarok Kel. Tarokk Dipo, Kec. Guguk, Sumbar, Jumat 30 Oktober 2020.

Baca Juga: Andi Arief Sebut Anies Baswedan Selamatkan Muka RI Usai Jakarta Raih Predikat Kota Terbaik di Dunia

Sejak video itu viral di media sosial, sejumlah pihak mulai dari masyarakat hingga kalangan instansi melontarkan komentar.

Komentar pun datang dari Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Fraksi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, TB Hasanuddin.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari RRI, Minggu 1 November 2020, Hasanuddin mengapresiasi tindakan cepat pihak kepolisian dengan menahan dua tersangka pemukulan dua anggota TNI di Bukittinggi.

Baca Juga: Identitas Pelaku Penyerangan Geraja Prancis Terkuak: Seorang Imigran yang Baru 1 Bulan Tiba di Eropa

Pelaku yang merupakan anggota dari klub moge Harley Owners Group (HOG) kini meringkuk di sel tahanan lantaran bersikap arogan di jalan raya saat tengah lakukan konvoi.

"Arogan itu sifat yang tak terpuji apalagi di jalan raya. Siapapun yang melakukan pemukulan atau tindakan kekerasan adalah tindak pidana yang wajib diproses secara hukum," ucap Hasanuddin.

Lebih lanjut, ia mengingatkan agar kelompok moge tetap mengedepankan sopan santun di jalan dan memperhatikan kepentingan umum.

Baca Juga: Hormati Muslim yang Terkejut oleh Kartun Nabi Muhammad, Macron: Tapi Saya tak Mau Terima Kekerasan

Pasalnya, ditegaskan Hasanuddin, jalan raya adalah milik publik dan digunakan demi kepentingan publik.

"Kalau anggota kelompok moge yang notabene berasal dari kalangan menengah ke atas bertindak arogan, apa beda dengan geng motor. Jadilah pengguna jalan yang baik," katanya.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler