Tanggapi Kepulangan Habib Rizieq Shihab, Pengamat: Pemerintah Tak Perlu Khawatir, Jadikan Peringatan

9 November 2020, 22:25 WIB
Imam besar Front Pembela Islam, Habib Rizieq Shihab. /Antara

PR DEPOK – Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab, dijadwalkan akan tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada Selasa, 10 November 2020.

Ia akan tiba dari Arab Saudi usai menetap selama 3 tahun di negara tersebut.

Menanggapi kepulangan pendiri FPI ini, Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago, meminta agar pemerintah tidak perlu khawatir.

Baca Juga: Sinopsis Last Hero in China, Aksi Kocak Jet Li yang Miliki Sekolah Kung Fu di Sebelah Rumah Bordil

Dalam keterangannya, Pangi menyatakan bahwa kepulangan Habib Rizieq Shihab seharusnya menjadi peringatan agar pemerintah bekerja dengan lebih baik lagi, sehingga tak mendapat kritik dari pemimpin FPI tersebut.

“Ini yang justru membahayakan pemerintahan karena terhentinya aliran kritik segar yang selalu tak bosan dan jenuh untuk mengingatkan dan mengoreksi kiblat jalannya pemerintahan,” ujar Pangi ketika diminta keterangan pada Senin, 9 November 2020, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari RRI.

Lebih lanjut, Pangi juga mengatakan bahwa kehadiran Habib Rizieq di tanah air akan tetap di posisi oposisi terhadap pemerintahan Jokowi.

Baca Juga: Tanggapi Deklarasi Partai Masyumi, Ketum PBB: Tak Ada Pengusaha Besar yang Sudi Danai Partai Islam

“Kenapa harus khawatir, pemerintah enggak perlu khawatir dengan kritik keras dan pedas dari tokoh ulama dan masyarakat,” tuturnya.

Ketika ditanya perihal jadwal kepulangan Habib Rizieq Shihab, Pangi menjawab bahwa pemimpin FPI itu akan tiba di Jakarta sesuai jadwal awal, yakni pada Selasa pagi.

“Masih sesuai rencana,” tutur Pangi.

Baca Juga: Sempat Bantu Masalah Imigrasi, Mahfud MD Tolak Ajakan Fadli Zon Sambut Kepulangan Rizieq Shihab

Untuk diketahui, Imam Besar sekaligus pendiri dari Front Pembela Islam (FPI) ini sempat dicekal untuk keluar dari Arab Saudi lantaran ia dinilai telah melanggar peraturan imigrasi di negara tersebut.

Sementara itu, Rizieq juga sempat disebut overstay (melebihi batas tinggal) karena visa yang ia gunakan sudah tidak berlaku.

Namun, tudingan ini dibantah oleh Rizieq, yang mengatakan bahwa dirinya tidak pernah overstay di Arab Saudi.

Baca Juga: Diduga Lakukan Pencurian Ikan, 3 Kapal Berbendera Malaysia Ditangkap TNI AL di Perairan Indonesia

“Saya tidak ada overstay, siapa yang mengatakan overstay berarti menuduh saya melakukan pelanggaran, akan saya tuntut secara hukum,” ujar Habib Rizieq Shihab melalui akun YouTube Front TV.

Dalam pernyataannya, Rizieq mengaku telah mendapatkan perpanjangan visa agar bisa tetap tinggal di Arab Saudi.

“Bahwa bayan safar kami ditolak, dibatalkan, tapi diganti dengan perpanjangan visa,” ujar Rizieq.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler