Daerah 3T Masih Sulit Akses Internet, 2021 Jadi PR Kominfo Bangun Jaringan 4G Demi Hapus Kesenjangan

10 November 2020, 10:52 WIB
Ilustrasi Jaringan Internet.*/ PIXABAY /

PR DEPOK - Demi membangun jaringan 4G secara menyeluruh di berbagai penjuru tanah air, Kominfo memiliki pekerjaan rumah besar pada 2021 mendatang.

Pernyataan itu diungkapkan oleh Dirjen Penyelenggara Pos dan Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Ahmad M Ramli dalam konferensi pers hasil survei APJII.

Ramli menjelaskan, dari total jumlah 83.218 desa/kelurahan di Indonesia masih ada 12.548 desa/kelurahan yang belum terjangkau 100 persen jaringan 4G.

Baca Juga: PSBB Transisi Jakarta Kembali Diperpanjang, Berikut Ketentuan Jika Hendak Gelar Resepsi Pernikahan

"Oleh karena itu, pekerjaan besar yang harus dilakukan mulai tahun 2021, seperti yang disampaikan oleh bapak presiden, adalah kita akan membangun 9.113 desa di 3T dan 3.435 desa kelurahan di desa non-3T," ujar Ramli dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara.

Pembangunan jaringan tersebut menjadi pekerjaan besar bagi Kominfo mengingat sebanyak 20.341 desa/kelurahan berada di daerah tertinggal, terluar, dan terdepan atau 3T.

Ramli menuturkan, bahwa artinya sebanyak 20.341 desa/kelurahan tersebut, adalah non-komersial karena jumlah penduduk yang sedikit, sehingga harus dibangun sendiri oleh Kominfo melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI).

Baca Juga: Kalahkan Partai Republik, Wanita Palestina Ini Terpilih Jadi Legislator Muslim di Kongres Colorado

"Kita akan menginginkan semuanya akan terjangkau, dengan demikain 2021 adalah pekerjaan besar Kominfo saat ini karena ada 9.113 desa yang memang tidak komersial dan harus dibangun melalui jaringan BAKTI Kominfo," ujar Ramli.

Sementara itu, survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mengenai jumlah pengguna dan penetrasi internet, menurut Ramli akan sangat terkait dengan program transformasi digital yang telah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo dan dieksekusi oleh Kominfo.

Terkait pengguna internet, Ramli melihat terjadi perubahan pola yang sangat signifikan secara digital selama pandemi.

Baca Juga: Tiongkok Belum Ucapkan Selamat kepada Joe Biden, Peneliti Ungkap Penyebabnya

"Yang tadinya booming medsos dan over-the-top, tapi saat pandemi kemudian ada pergeseran sangat signifikan ke bidang pendidikan, work form home, conference," kata Ramli.

Menurut Ramli, perubahan signifikan juga terjadi terkait meluasknya akses online shop dan bidang kesehatan.

"Online shop sempat naik 400 persen bulan kedua saat pandemi," ujar Ramli menambahkan.

Baca Juga: Dikabarkan Akan Menerima Bintang Mahaputra dari Jokowi, Gatot Nurmatyo: Saya Belum Terima Keppres

Ramli menambahkan, survei APJII tentang pengguna dan penetrasi internet, menjadi penting bagi Kominfo dalam merencanakan kebijakan dan regulasi di masa mendatang.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler