Akademisi Nilai Tertangkapnya Edhy Prabowo Kian Gerus Elektabilitas Gerindra pada 2024

- 28 November 2020, 15:18 WIB
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengenakan baju tahanan seusai diperiksa di Gedung KPK, Jakarta, Rabu, 25 November 2020.
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengenakan baju tahanan seusai diperiksa di Gedung KPK, Jakarta, Rabu, 25 November 2020. /ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/pras./ANTARA

Namun, Khoirul menilai, fondasi komunikasi tersebut hancur setelah Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto lebih memilih jabatan politik di kabinet, daripada tetap 'puasa kekuasaan' selama 5 tahun ke depan.

Baca Juga: Sinopsis Casino Riders, Aksi Dua Orang Sahabat Penjudi yang Harus Bertempur Melawan Yakuza

"Akibatnya, basis pemilih loyal Gerindra dari segmen Islam di Jawa Barat, Banten, dan Sumatera berpotensi menguap pada Pemilu 2024 mendatang," imbuh Khoirul.

Setelah ditangkapnya Edhy Prabowo, menurutnya justru itu membuat basis pemilih Partai Gerindra kian tergerus.

Hal ini lantaran kasus tersebut semakin mendegradasi kredibilitas dan integritas Partai Gerindra di hadapan pemilihnya.

Baca Juga: Kelompok MIT Diduga Teror Warga Sulteng, Serang Satu Keluarga hingga Tewaskan 2 Korban

"Seruan-seruan anti-korupsi yang sering dijadikan materi kampanye Prabowo seolah hanya isapan jempol belaka, karena kebetulan saat itu belum pernah kebagian jatah kue kekuasaan," ucap Khoirul.

Sebab fakta di lapangan berkata lain.

Khoirul mengungkapkan, hanya butuh waktu satu tahun pemerintahan berjalan untuk membuktikan bagaimana sebenarnya kualitas, kredibilitas, dan integritas kader utama Gerindra saat menjadi pejabat publik di struktur pemerintahan.

Baca Juga: Tak Ingin Kasus Ekspor Lobster Terulang Lagi, Kiara Paparkan Sejumlah Syarat untuk Menteri Baru KKP

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x