Network
PR DEPOK – Baru-baru ini, pengamat politik sekaligus filsuf, Rocky Gerung, memberikan tanggapannya terhadap ormas yang didirikan Habib Rizieq Shihab, yakni Front Pembela Islam (FPI).
Dalam keterangannya, Rocky Gerung menyebut bahwa ia awalnya menganggap FPI hanyalah sebagai preman berjubah.
“Karena saya jengkel kelakuan FPI itu, bubarin pawai merah putih di Monas segala macam, beberapa teman saya bocor kepalanya,” tutur Rocky Gerung, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari kanal YouTube Refly Harun.
Baca Juga: Tanggapi Aksi Terorisme di Sigi Terduga oleh MIT, DPR: Jangan Dikaitkan dengan Sentimen Agama
Namun, Rocky Gerung menuturkan bahwa seiring berjalannya waktu, dengan banyaknya sorotan yang ditujukan kepada FPI dan banyaknya kesan buruk yang terbentuk, ia menilai bahwa ormas ini berubah dalam waktu 10 tahun.
“Jadi orang yang jengkel pada FPI, itu yang gak berubah, karena dia merasa ini masih 10 tahun lalu, padahal FPI udah ngangkat mayat di Aceh, udah bantuin puing-puing di Palu, saya liat sendiri,” ujarnya.
Rocky menilai, publik tidak dapat melihat perubahan postur politik dan cara berpikir dari Front Pembela islam.
Baca Juga: Semeru Keluarkan Guguran Lava Pijar, Warga di Lereng Gunung Mulai Berbondong-bondong ke Pengungsian
“Bagi saya sekarang mereka adalah Front Pembela Indonesia. Jadi itu sebetulnya yang menyebabkan saya harus membela FPI. Bukan karena Habib Rizieq, tapi hak dari kumpulan yang menyebut FPI untuk memperlihatkan perubahan posturnya,” tutur Rocky Gerung.
