Tanggapi Kematian Anggota FPI, PP Muhammadiyah: Negara Itu Fungsi Melindungi Rakyat

- 8 Desember 2020, 15:53 WIB
Ilustrasi laskar FPI.
Ilustrasi laskar FPI. /

PR DEPOK – Insiden kematian enam orang anggota Front Pembela Islam (FPI) menjadi polemik dan mendapat perhatian dari berbagai kalangan, salah satunya dayang dari Muhammadiyah.

Dalam jumpa pers secara virtual Selasa, 8 Desember 2020 Ketua Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Busyro Muqoddas mengatakan insiden kematian atau tewasnya enam orang anggota FPI pada Senin dini hari lalu, harus menjadi koreksi fundamental dan total bagi negara.

Busyro juga mengaku prihatin atas insiden tersebut, dan menyayangkan tidak terjaminnya keselamatan dan keamanan jiwa bagi rakyat.

Baca Juga: Minta Polisi Usut Kepemilikan Senpi Laskar FPI, Gus Yaqut: Kok Bisa Ormas Punya Senjata Api

"Apalah artinya rakyat yang berdaulat jika keselamatan jiwa dan keamanannya tidak terjamin," kata Busyro seperti dikutip oleh pikiranrakyat-depok.com dari ANTARA.

Insiden ini, menurutnya perlu dilakukan evaluasi dan koreksi untuk kedepannya.

Busyro mengatakan, Muhammadiyah tidak hanya menyesalkan insiden tersebut bisa terjadi, namun juga mengutuk adanya kekerasan dalam insiden tersebut.

Baca Juga: Tanggapi Tewasnya 6 Anggota Laskar FPI, Cak Nun Desak Jokowi Lakukan Dialog dengan Habib Rizieq

Terlebih jika hal tersebut dilakukan oleh pihak-pihak yang memiliki kekuasaan.

Dalam menyikapi hal-hal serupa, PP Muhammadiyah selama ini juga telah melakukan fungsi advokasi terhadap pelanggaran-pelanggaran hukum dan hak asasi manusia (HAM) yang dilakukan oleh aparat.

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x