"Saya merasa tidak akan mampu mengemban amanah yang sangat berat itu. Saya bukanlah figur yang tepat untuk amanah tersebut," ucapnya menambahkan.
Saya merasa tidak akan mampu mengemban amanah yang sangat berat itu. Saya bukanlah figur yang tepat untuk amanah tersebut.— Abdul Mu'ti (@Abe_Mukti) December 23, 2020
Kemudian, Abdul Mu'ti juga mengatakan bahwa awalnya ia bersedia menerima jabatan yang ditawarkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim serta Mensesneg itu.
Baca Juga: Jokowi Reshuffle Kabinet Indonesia Maju, Ganjar Pranowo: Pak Presiden Berikan Sinyal Rekonsiliasi
"Awalnya, ketika dihubungi oleh Pak Mensesneg dan Mas Mendikbud, saya menyatakan bersedia bergabung jika diberi amanah," ujar Abdul dalam unggahan yang berbeda.
Akan tetapi, pria berusia 52 tahun ini mengaku berubah pikiran setelah mengukur kemampuan dirinya.
"Tetapi, setelah mengukur kemampuan diri, saya berubah pikiran. Semoga ini adalah pilihan yang terbaik," katanya menutup cuitan tersebut.
Awalnya, ketika dihubungi oleh Pak Mensesneg dan Mas Mendikbud, saya menyatakan bersedia bergabung jika diberi amanah.
Tetapi, setelah mengukur kemampuan diri, saya berubah pikiran. Semoga ini adalah pilihan yang terbaik.— Abdul Mu'ti (@Abe_Mukti) December 23, 2020
Baca Juga: Fadli Zon Singgung Hari Pelantikan Menteri, Faizal: Katanya Pengusung Akal Sehat, kok Percaya?
Unggahan yang hingga kini telah disukai oleh 5.463 orang tersebut dikomentari oleh banyak warganet.
Banyak yang kagum dengan keputusan yang telah diambil oleh Abdul tersebut, tapi tak sedikit pula yang kecewa.
"Karakter Muhammadiyah tidak gila jabatan, selalu jadi mitra pemerintah dalam pembangunan tp kritis terhadap kebijakan yg merugikan umat.... Jazakumullah Prof," tulis akun @mr***.