Adapun pembatasan itu disebabkan karena lembaga investasi tersebut tidak diizinkan untuk berinvestasi secara langsung di negara-negara berpenghasilan tinggi.
Tampaknya isu Indonesia akan mendapatkan bantuan keuangan dari AS bila bersedia membangun normalisasi hubungan dengan Israel menarik perhatian pakar ekonomi senior, Rizal Ramli.
Melalui satu cuitan di akun Twitter pribadinya @RamliRizal, mantan Menteri Koordinator Perekonomian ini mengaku dirinya baru mengetahui adanya syarat yang harus dipenuhi untuk mewujudkan tersebut.
Baca Juga: Varian Baru Virus Corona Ditemukan di Dua Lokasi, Menkes Budi Akan Bentuk Tim Khusus
"Ternyata ada syarat harus buka hubungan dengan Israel," kata Rizal dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Tidak hanya itu, Rizal juga mengomentari perihal dana bantuan yang akan diberikan oleh AS. Menurut dia, besaran uang yang akan diberikan AS tersebut tergolong sangat kecil.
“Tapi kok bisa nilainya kecil banget, recehan ya?? Menghina banget,” ucap Rizal mengakhiri.
Ternyata ada syarat harus buka hubungan dengan Israel. Tapi kok bisa nilainya kecil banget, recehan ya ?? Menghina banget ????????
Indonesia Could Get Billions in U.S. Funding to normalize ties with Israel.
U.S. DFC Boehler interview in Jerusalemhttps://t.co/3cb9l8iWG5— Dr. Rizal Ramli (@RamliRizal) December 24, 2020
***