Diduga Terdeteksi Tindakan Mata-mata dari China, Kemlu Diminta Tegas Soal Drone Bawah Laut

- 2 Januari 2021, 19:53 WIB
Ilustrasi mata-mata bawah laut.
Ilustrasi mata-mata bawah laut. /Ima Artist/Pixabay

"Kemlu hanya puas dengan klarifikasi Kedubes Jerman dan agen tersebut dipulangkan oleh Kedubes tanpa ada protes diplomatik," ujar Hikmahanto.

Seharusnya, lanjut dia, Kemlu melakukan tindakan yang lebih tegas lainnya bila kegiatan mata-mata terkuak.

Baca Juga: BREAKING NEWS! Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa Positif Covid-19 Tanpa Gejala

“Ini semua dilakukan agar diplomasi untuk mempertahankan kedaulatan NKRI benar-benar diperankan oleh Kemlu,” tuturnya.

Hikmahanto mengatakan, negara lain tak boleh menganggap Indonesia lemah dan mudah diajak berkompromi di saat waktu yang bersamaan ada tindakan mata-mata yang tengah dilakukan.

"Jangan sampai Indonesia dianggap lemah bahkan mudah untuk diajak berkompromi saat tindakan mata-mata yang dilakukan oleh negara lain terkuak," ujar Hikmahanto.

Baca Juga: Sebut Maklumat Kapolri Takuti Rakyat, Rocky Gerung: Dari Sini Terlihat Ada Arogansi dari Pejabat

Seperti diketahui, drone tersebut memasuki perairan Indonesia pada penghujung Desember 2020.

Benda asing itu ditemukan oleh nelayan di perairan Pulau Bonerate, Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, dan kini diamankan di Pangkalan TNI Angkatan Laut di Makassar.

Drone pengintai itu diduga milik China, dengan berbentuk tabung dan memiliki banyak sensor serta pemancar jarak jauh di kedalaman laut Selat Malaka.

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah